Terjadi Bentrokan di Palestina saat Malam Lailatul Qadar, Warga Palestina: Mereka Tidak Ingin Kami Shalat!

10 Mei 2021, 05:14 WIB
Warga Palestina tampak salat di depan polisi Israel yang berkumpul ketika terjadi bentrokan di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Jumat, 7 Mei 2021. /Reuters/Ammar Awad

 

LINGKAR KEDIRI – Telah terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu 8 Mei 2021.

Saat kejadian, puluhan ribu jamaah Muslim shalat di Masjid Aqsa di dekatnya pada malam suci Lailatul Qadar.

Baca Juga: Kemlu RI Kecam Tindak Kekerasan Terhadap Warga Palestina oleh Israel

Pemuda Palestina melemparkan batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua yang bertembok ketika petugas menunggang kuda dan dengan perlengkapan anti huru hara menggunakan granat kejut dan meriam air untuk mengusir mereka.

Sedikitnya 64 orang terluka, termasuk anak di bawah umur dan satu tahun, dan 11 orang dibawa ke rumah sakit, kata Bulan Sabit Merah Palestina. Polisi Israel mengatakan setidaknya satu petugas terluka.

Baca Juga: PWNU Jatim Kecam Keras Peristiwa Penyerangan Warga Palestina oleh Israel

"Mereka tidak ingin kami shalat. Ada perkelahian setiap hari, setiap hari ada bentrokan. Setiap hari ada masalah," ujar Mahmoud al-Marbua, 27, berbicara di dekat Gerbang Damaskus Kota Tua saat polisi mengejar pemuda dan menembak mereka.

Ketegangan meningkat di kota itu sepanjang bulan suci Ramadhan, di tengah meningkatnya kemarahan atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah-rumah Yerusalem di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

Di Jalur Gaza Palestina, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan dengan Israel. Militer Israel mengatakan massa melemparkan ban dan petasan yang terbakar ke arah pasukan.

Militan Gaza menembakkan setidaknya satu roket ke Israel yang mendarat di daerah terbuka, kata militer.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

"Kami memberi hormat kepada orang Al-Aqsa, yang menentang arogansi Zionis & kami meminta orang-orang kami di Palestina untuk mendukung saudara-saudara mereka dengan segala cara," ujar Moussa Abu Marzouk, pemimpin kelompok Islam bersenjata Hamas yang memerintah Gaza di Twitter.

Israel mengatakan pihaknya meningkatkan pasukan keamanan pada Sabtu untuk mengantisipasi konfrontasi lebih lanjut di Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki dan Gaza setelah bentrokan sengit meletus malam sebelumnya di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

Seorang pejabat Palestina mengatakan Mesir menengahi antara kedua belah pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan kekerasan

Bentrokan meletus setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timu, lingkungan di mana banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama. Polisi mengatakan puluhan pengunjuk rasa melemparkan batu ke petugas di sana.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

Komisaris Polisi Yaakov Shabtai mengatakan petugas tambahan dikerahkan di Yerusalem pada Sabtu untuk "memungkinkan kebebasan beribadah dan menjaga ketertiban dan keamanan."

"Pada saat yang sama, kami tidak akan mengizinkan kerusuhan dengan kekerasan, pelanggaran hukum atau melukai petugas polisi. Kami meminta semua orang untuk menenangkan semangat dan kekerasan, terutama pada hari yang penting bagi agama Muslim," ujar Shabtai.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

Militer Israel mengatakan sedang meningkatkan pasukan di Tepi Barat dan dekat Jalur Gaza, di mana warga Palestina telah mengirim balon pembakar ke perbatasan, memicu kebakaran semak di wilayah Israel.

Seorang juru bicara militer mengatakan pasukan tambahan di sana sebagian besar akan menjadi pasukan pemadam kebakaran.

Baca Juga: Terungkap! Ratusan Masjid di China Dihancurkan, Laporan Australia Sebut ini Sebabkan Populasi Muslim Menurun

Disisi lain, empat mediator Timur Tengah yaitu Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB menyatakan keprihatinan atas kekerasan dan potensi penggusuran dimana rumah-rumah milik warga Palestina diambil paksa oleh pendatang Yahudi di Yerusalem.

"Kami menyerukan kepada pihak berwenang Israel untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang akan semakin meningkatkan situasi selama periode Hari Raya Muslim ini," ujar para mediator itu dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler