Dukungan AS ke Israel Serang Palestina, Donald Trump Sebut Biden Lemah: Pembalasan Cepat Jika Israel Diserang

14 Mei 2021, 11:29 WIB
Mantan Presiden AS, Donald Trump /Tangkapan layar YouTube/ Forbes

LINGKAR KEDIRI - Konflik Gaza yang melibatkan Palestina dengan Israel tengah memanas.

Hal ini lantaran tentara Sirael mnyerang sejumlah warga Palestinda di Masjid Al-Aqsa.

Serangan tersebut terjadi pada Senin, 10 Mei 2021 kemarin.

Baca Juga: Menangis Mendengar Terawangan Mbak You, Salah Satu Aktris Ini Teringat Akan Masa Lalunya

Hingga kini insiden tersebut telah menewaskan sebanyak 65 warga sipil Palestina.

Sedangkan di Pihak Israel menewaskan 6 orang.

Kejadian ini memantik semua negara berkomentar.

Berbagai Negara mengecam keras aksi yang dilakukan oleh Israel.

Kendati demikian, beda dengan langkah politik yang di ambil oleh Amerika Serikat.

Kabar beredar bahwa Amerika Serikat mendukung penyerangan Israel ke Jalur Gaza.

Namun, Upaya AS yang di perintah oleh Joe Biden mendapat respon dari Donal Trump.

Donald Trump menilai Pemerintah Amerika Serikat (AS) AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden 'lemah' lantaran kurangnya dukungan ke Israel dalam konflik dengan Palestina.

Donald Trump yang merupakan mantan Presiden AS ini tetap mengambil sikap pro kepada Israel di tengah meningkatnya konflik antara Palestina dan negara Yahudi di Jalur Gaza.

"Di bawah Biden, dunia lebih tidak stabil karena lemahnya Biden dan kurangnya dukungan untuk Israel yang menyebabkan serangan baru kepada sekutu kami," kata Donald Trump.

Baca Juga: Awas! 5 Jenis Hidangan ini Picu Hipertensi Saat Lebaran, Salah Satunya Permen

Lebih lanjut, ia menuturkan musuh Israel mengetahui bahwa AS berdiri teguh dengan Israel dan akan ada pembalasan cepat jika Israel diserang.

"Musuh Israel tahu bahwa AS berdiri teguh dengan Israel dan akan ada pembalasan cepat jika Israel diserang. AS akan selalu mendukung kuat hak Israel untuk mempertahankan diri," ucap dia.

Tak hanya itu, Donald Trump kemudian mengatakan saat dirinya memimpin AS, pemerintahannya dikenal sebagai "Presidensi Perdamaian".

"AS harus menjelaskan Palestina harus mengakhiri kekerasan, teror, dan serangan roket," katanya menambahkan.
Donald Trump kemudian menuduh anggota Kongres Demokrat Minnesota Ilhan Omar sebagai pendukung "gila" Palestina dan pasukan militan muslim.

Pemerintahan Joe Biden pada Selasa, 11 Mei 2021, telah menyerukan ketenangan dan pengekangan oleh Israel dan Palestina, dan mendesak kedua belah pihak untuk menghindari kematian warga sipil yang sangat disesalkan.

Sementara itu, perwakilan Partai Demokrat AS di Minnesota, Ilhan Omar telah menuduh Israel melakukan aksi "terorisme" usai meluncurkan serangan rudal ke Jalur Gaza.

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Pikiran rakyat.com dengan judul "Kurang Beri Dukungan Israel, Donald Trump Kritik Joe Biden 'Lemah'", Israel melakukan serangan rudal ke Jalur Gaza itu sebagai tanggapan atas serangan oleh militan Palestina.

"Serangan udara Israel yang menewaskan warga sipil di Gaza adalah tindakan terorisme. Palestina berhak mendapatkan perlindungan," ujar Ilhan Omar.

Baca Juga: Israel Bersumpah Serang Palestina Hingga Pupuskan Mimpi Hamas , Benjamin Sebut Serangan Kemarin Permulaan

Menurut laporan pejabat kesehatan Israel, setidaknya 28 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak dan seorang wanita tewas dalam serangan udara di Jalur Gaza.

Tiga warga sipil Israel juga dikabarkan telah tewas akibat kekerasan yang meningkat dan setidaknya 10 lainnya terbuka.***(Ramadhan Dwi Waluya/Pikiran Rakyat)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler