The Green Line Pembatas Yerussalem Timur dan Barat, yang Terus Dirangsek Israel Setiap Tahun

23 Mei 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi Palestina dan Israel. Berikut 70 link twibbon atau bingkai foto dukungan untuk Palestina dan Save Al-Aqsha yang dapat diunduh secara gratis. /Pixabay/Jorge Villalba

LINGKAR KEDIRI - Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina kini telah menjadi perbincangan publik di seluruh dunia.

Tak terkecuali juga artis Indonesia, pun memberikan komentarnya dengan berbagai macam cara.

Salah satunya melalui akun media sosialnya masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh aktor papan atas Fedi Nuril, ia menceritakan awal mula terjadinya konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Dampak La Nina, Tahun Ini Akan Didominasi Cuaca Hujan, Begini Penjelasan BMKG

Ia menjelaskan, sejak tahun 1949 antara negara arab dan israel telah menyepakati garis batas the Green Line, yang membagi wilayah Yerussalem timur dan Yerussalem barat.

Namun, garis itu pun dilanggar oleh Israel sehingga perang antara negara Arab dan Israel terus terjadi berulang kali, hingga korban pun terus berjatuhan.

"Seolah buta dan tuli dari kecaman PBB dan kecaman masyarakat Internasional, negara Israel terus merangsek dan memperluas wilayahnya," ucap Fedi Nuril dalam akun Instagramnya @Fedinuril. Pada Minggu, tanggal 22 Mei 2021.

Baca Juga: Khofifah Beri Klarifikasi Soal Dugaan Kerumunan Tasyakuran Ulang Tahunnya

Lebih parahnya lagi menurut fedi, kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina tersebut di dukung oleh Amerika Serikat.

"Sampe akhirnya Amerika mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2018 silam," ungkap Fedi.

Bahkan menurut Fedi, ironisnya protes yang dilakukan rakyat Palestina maupun negara arab justru dibalas dengan gencatan senjata oleh tentara Israel.

Baca Juga: Suami Tega Gergaji Wajah Istrinya, Diduga Sang Istri Tolak Mandi Bareng

Fedi pun mengaku sangat sedih melihat kejahatan pelanggaram HAM yang semakin menjadi-jadi tersebut.

Sehingga rakyat Palestina tidak mendapatkan hak sipil untuk hidup di negaranya sendiri.

"Mereka harus menjadi penduduk Israel untuk mendapatkan akses rumah, pendidikan, dan kesehatan yang layak," terang Fedi.

Fedi berharap, seluruh lapisan masyarakat dunia aktif mendukung Palestina, serta berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di palestina.

Baca Juga: Bisa Menghidupkan Orang Mati, Ternyata Ini Beberapa Penelitian Berbahaya Di Dunia

"Ini masalah kemanusiaan. Gue yakin tidak ada satupun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain," kata Fedi.

"Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mumgkin membunuh anak-anak dianggap biasa saja," imbuhnya.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler