Presiden AS Joe Biden Dijadwalkan Bertemu dengan Turki, Erdogan: Pertemuan ini Pertanda Era Baru

4 Juni 2021, 06:14 WIB
Potret Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Presidential Press Office via REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu dengan Recep Tayyip erdogan dalam perjalanan ke luar negeri.

Hal ini disampaikan oleh gedung putih pada Kamis 3 Juni 2021 kemarin.

Untuk diketahui pertemuan antara Joe Biden dengan Erdogan ini dalam rangka pertemuan NATO, Uni Erop dan Belgia.

Dilansir dari Daily Sabah, pertemuan tersebut akan berlangsung 14 Juni di sela-sela KTT NATO di Brussels.

Baca Juga: Zodiak Cinta Hari ini 4 Juni 2021: Sagitarius Ketiban Harapan, Aquarius Invest Cinta, Pisces Tunjukan Kesanmu

Keduanya datang dengan latar belakang beberapa ketegangan antara kedua pemimpin.

Para presiden akan membahas hubungan regional dan bilateral.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis, menambahkan bahwa Biden juga akan mengunjungi Inggris dan Swiss bulan ini sebagai bagian dari kunjungan luar negeri pertamanya.

Dirinya mengatakan bahwa Biden akan menggarisbawahi komitmen negaranya untuk membangun kembali aliansi, menghidupkan kembali hubungan trans-Atlantik dan bekerja sama erat dengan sekutu NATO lainnya.

Psaki mencatat bahwa Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 10 Juni. diadakan di Cornwall, Inggris pada 11-13 Juni.

Biden akan menekankan isu-isu seperti kesehatan masyarakat, pemulihan ekonomi, perubahan iklim dan mengadakan pertemuan bilateral.

Baca Juga: Geram! Ustadz Adi Hidayat Menyeret Beberapa Oknum ke Meja Hijau: Jangan Bangunkan Singa Berzikir

Selama perjalanan, ia dan ibu negara Jill Biden juga akan bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor pada 13 Juni.

Biden akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 16 Juni di Swiss.

Erdogan mengatakan pada Rabu malam bahwa dia yakin pertemuan langsung pertamanya dengan Biden akan menandai awal dari era baru.

“Saya percaya bahwa pertemuan kami dengan Tuan Biden di KTT NATO akan menjadi pertanda era baru,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi sambil mengadakan panggilan meja bundar dengan sekelompok eksekutif dari perusahaan besar AS.

Dalam panggilan telepon pertama mereka sejak presiden Amerika menjabat pada Januari, Erdogan dan Biden bulan lalu sepakat untuk bertemu di sela-sela KTT NATO.

“Dari Suriah hingga Libya, dan dari perang melawan terorisme hingga energi, dan dari perdagangan hingga investasi, kami memiliki potensi kerja sama yang serius dengan AS,” kata presiden.

Ankara dan Washington tidak setuju pada sejumlah masalah yang semakin mempererat hubungan bilateral dari pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki hingga dukungan AS untuk kelompok teroris YPG.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Skema Kiamat, Jumlah Populasi Manusia yang Selamat Hanya Ratusan Hingga Ribuan

Selain itu juga serta penolakan AS untuk mengekstradisi Fetullah Gülen, pemimpin Kelompok Teror Gülenist (FETÖ).

Untuk diketahui sebelumnya Turki dengan AS sempat mengalami ketegangan .

Hal ini lantaran pembelian sistem buatan Rusia pada 2019 mendorong pemerintahan Donald Trump untuk mengeluarkan Turki dari konsorsium yang memproduksi jet tempur F-35.

AS berpendapat bahwa sistem itu tidak kompatibel dengan sistem NATO dan berpotensi digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan informasi rahasia tentang jet F-35.

Turki, bagaimanapun, menegaskan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.

Washington pada bulan Desember memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian tersebut.

Ini menandai pertama kalinya negara anggota NATO diberi sanksi karena membeli senjata Rusia.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Dailly Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler