Siap Hadapi Kiamat! Korea Selatan Lakukan Cara Unik ini, Proyek Tanaman untuk Masa Depan

4 Juni 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi terjadinya kiamat. /pixabay/1987599

 

LINGKAR KEDIRI -Pemerintah Korea Selatan telah mengantisipasi apabila kiamat akan datang.

Salah satu upayanya adalah dengan mengamankan hampir 10.000 bibit tanaman.

Bibit tersebut dikumpulkan dari berbagai jenis spesies tanaman liar.

Adapun jumlahnya kurang lebih mencapai 4.751 jenis tanaman.

Baca Juga: Ramai Beredar Video Ayu Ting Ting dengan Andre Taulany, Denny Darko: Manusia Tempatnya Salah

Sementara tempat penyimpanan berada di pegunungan yang berlokasi di Bonghwa, Korea Selatan.

Bibit-bibit tanaman liar itu disimpan di tempat bernama Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan.

Gudang itu disebut-sebut sebagai tempat paling aman karena dirancang tahan guncangan gempa bahkan serangan nuklir.

Selain gudang, di kawasan itu terdapat pula terowongan bawah tanah yang merupakan instalasi buatan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

Terowongan itu dikelilingi oleh pagar besi dan puluhan kamera terdapat di seklilingnya.

Baca Juga: Sebut Percintaan Ayu Ting Ting akan Bersinar, Ramalan Denny Darko Ungkap Ciri-ciri Jodohnya

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Persiapan 'Kiamat', Korea Selatan Amankan Cadangan Makanan ke Tempat Paling Aman", tujuan pemerintah mengamankan bibit-bibit itu adalah agar ketersediaan makanan terjamin ketika bumi dilanda peristiwa apokaliptik akibat perubahan iklim, bencana alam, atau serangan nuklir.

Penelitian dari Royal Botanic Gardens Kew mengungkapkan, benih-benih tanaman liar bisa menjadi sangat penting pada masa depan.

Pasalnya, banyak jenis tanaman liar yang secara genetik bisa membantu ketahanan pangan jangka panjang.

Baca Juga: Jawa Timur Disapu Tsunami Sebanyak 6 Kali, ini Sejarah dan Wilayahnya dari Madura Hingga Pacitan

Tumbuhan memiliki potensi untuk menjadi obat masa depan, bahan bakar, hingga makanan.

Namun, saat ini, dua per lima tanaman liar terancam punah karena perusakan habitat dan perubahan iklim.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler