LINGKAR KEDIRI – Serangan udara kembali meluncur di Jalur Gaza pertama kali sejak Naftali Bennet mengambil alih kedudukan Benjamin Netanyahu.
Serangan tersebut menyusul adanya serangan “balon pembakar” dari Gaza pada hari Selasa yang menyebabkan sekitar 20 kebakaran di lapangan terbuka.
Tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang kompleks Hamas dan siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza.
Menurut beberapa sumber Palestina yang disampaikan pada berita AFP bahwa serangan tersebut menargetkan setidaknya satu situs di timur kota selatan Khan Younes.
Juru bicara Hamas mengkorfirmasi kebenaran serangan Israel. Ia mengatakan bahwa Palestina akan mengejar "perlawanan berani mereka dan membela hak-hak mereka dan situs suci" di Yerusalem.
Pada hari Senin, pemerintah baru menyetujui pawai "provokatif" oleh nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melalui Yerusalem Timur yang diduduki.
Namun, sebelum pawai berlangsung polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua.
Dikabarkan sedikitnya warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.
Saat pawai diikuti oleh ratusan ultranasionalis Yahudi ikut berpartisipasi dan meneriakkan “Matilah orang Arab” dalam bahasa Ibrani.
Sementara dalam nyanyian anti-Palestina mereka berteriak “Semoga desamu terbakar”.
Baca Juga: Pasangan Tokoh Publik ini Akan Bercerai di Tahun 2021, 2 Diantaranya Adalah Aa Gym dan Rachel Vennya
Ratusan warga Palestina di Gaza memprotes apa yang disebut “Pawai Bendera” pada hari Selasa.
Unjuk rasa itu terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pemindahan paksa Israel terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.***