Suriah Memanas, Serangan Artileri Pasukan Bashar Assad di Idlib Tewaskan Warga Sipil dan Puluhan Terluka

22 Juni 2021, 06:19 WIB
Sebuah rudal dicegat di atas Bandara Internasional Damaskus Suriah. /Sumber: Sana/

LINGKAR KEDIRI - Sebuah serangan oleh pasukan Bashar Assad di  Suriah barat laut, provinsi Idlib, menewaskan sedikitnya 7 warga sipil dan melukai 10 lainnya.

Serangan tersebut terjadi pada hari Senin 21 Juni 2021, kemarin.

Pejabat Media Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets) Hasan al-Ahmed mengatakan bahwa pasukan rezim menyerang desa Bara dan Ehsim di selatan Idlib.

Baca Juga: Ternyata Perang Dunia Hingga Kelahiran Israel Mengarah Pada Dekatnya Hari Kiamat? Begini Penjelasanya

Ahmed menyatakan bahwa 2 warga sipil di Bara dan 5 warga sipil di Ehsim tewas dalam serangan tersebut.

10 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat.

Selanjutnya, pasukan rezim Assad melancarkan serangan artileri ke beberapa desa lain di selatan Idlib pada dini hari.

Hampir satu juta orang telah melarikan diri dari serangan rezim Assad di Idlib sejak Desember 2019, dengan banyak yang mencari perlindungan di kamp-kamp tenda yang penuh sesak di dekat perbatasan Turki.

Gencatan senjata ditengahi antara Moskow dan Ankara pada Maret 2020 sebagai tanggapan atas bulan-bulan pertempuran oleh rezim yang didukung Rusia.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Rencana ke Surabaya Temui Mama Memes Prameswari, Billy Syahputra: Perkenalan Sebagai Menantu

Namun rezim masih sering melakukan serangan terhadap warga sipil, menghalangi kembalinya orang ke rumah mereka dan memaksa mereka untuk tetap tinggal. kamp-kamp darurat.

Selama bertahun-tahun, rezim Assad telah mengabaikan kebutuhan dan keselamatan rakyat Suriah, hanya mengincar keuntungan teritorial lebih lanjut dan menghancurkan oposisi.

Baca Juga: Rezky Aditya Diterpa Isu Punya Anak dari Sosok Berinial W, Denny Darko Ramalkan Ada Kesepakatan Ini Sejak Awal

Rezim telah membom fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit dan daerah pemukiman, menggusur hampir setengah penduduk negara itu.

Meskipun lembaga-lembaga Turki, PBB dan organisasi kemanusiaan internasional melanjutkan upaya mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan, masih ada ribuan lagi yang membutuhkan bantuan mendesak dari masyarakat internasional.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler