Israel Perintahkan Militer Hancurkan Rumah Warga Palestina, Ghassan Daghlas Sebut Serangan Hampir Setiap Hari

23 Juni 2021, 12:05 WIB
Palestina memberikan peringatan pada Israel atas penundaan pembatasan di daerah yang dikuasai oleh Hamas. /Reuters/Mohammed Salem

LINGKAR KEDIRI - Perintah mengejutkan datang dari Komandan Militer Israel.

Perintah tersebut berisi penghancuran rumah warga Palestina di kota Rujeib, sebelah timur kota Nablus.

Intruksi tersebut disampaikan kepada seluruh militer Israel pada Selas 22 Juni 2021 kemarin.

Baca Juga: Kecam Aksi Campur Tangan AS di Pemilunya, Iran Serukan Kutukan Keras Pada Washington

Perintah tersebut menyusul ketegangan antara ISrael dengan Palestina yang mencuat kembali usai gencatan senjata.

Kabar penghancuran rumah warga Palestina diketahui dari media lokal yang mengetahui aksi penyerangan Israel ke Palestina.

Seorang pengamat pemukiman Israel di tepi barat utara, Ghassan Daghlas mengatakan bahwa pasukan Israel menerobos masuk ke bagian tenggara kota dan memberi perintah untuk menghancurkan sekitar 20 bangunan rumah warga Palestina.

20 bangunan tersebut diantaranya adalah rumah yang dihuni oleh keluarga Palestina, dan bangunan yang masih dalam tahap pembangunan.

Upaya penghancuran rumah dan bangunan Palestina oleh Israel dilakukan hampir setiap hari, sebagai upaya untuk mencapai 'kontrol demografis' atas wilayah pendudukan.

Baca Juga: Teror Kedubes Rusia Di Lebanon, AL Nusrah Ancam Lakukan Serangan Teroris, Penculikan Hingga Pengeboman

Tidak hanya itu, Israel juga menolak izin perencanaan warga Palestina untuk membangun di tanah milik mereka sendiri, atau untuk memperluas rumah yang ada untuk mengakomodasi pertumbuhan warga Palestina.

Terutama di Yerusalem area C, yang hampir setengahnya berada dibawah kekuasaan Israel, yaitu sekitar 60 persen wilayah dari tepi barat.

Dikutip Lingkarkediri.com dari artikel yang tayang sebelumnya di Bekasi Pikiranrakyat,com dengan judul "Perintah Sudah Turun, Israel Siap Robohkan 20 Rumah Warga Palestina", Israel memaksa penduduk Palestina untuk membangun tempat tinggal bagi keluarga mereka secara ilegal, karena izin pembangunan sangat jarang diberikan.

Penduduk Israel akan mendapatkan izin lebih mudah untuk melakukan pembangunan.

Oleh karena itu lebih dari 700.000 pemukim Yahudi Israel diberi izin untuk membangun rumah, bahkan diberikan akses lain seperti jalan, listrik, air hingga sistem pembuangan limbah. Sedangkan penduduk Palestina tidak mendapat akses.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dapatkan Hadiah Seharga Puluhan Juta Rupiah dari Ivan Gunawan

Tetapi di lain sisi, Israel mengklaim bahwa pembangunan di dalam wilayah pendudukan dibuat bertujuan untuk mengakomodir pertumbuhan penduduk Palestina.

Serangan Israel ke Palestina terus menerus terjadi, walaupun sudah menyepakati aksi gencatan senjata.

Israel beberapa kali didapati melanggar perjanjian tersebut.***(Sakinah Karimatunnisa/PR Bekasi)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler