LINGKAR KEDIRI - Serangan roket menghantam Bandara Internasional Irbil di Irak utara.
Kejadian ini Berdasarkan laporan keamanan dari Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) Selasa malam.
Dilansir dari Reuters bahwa rudal itu menargetkan pangkalan Amerika Serikat di bandara.
Sirene telah menggelegar dari konsulat AS di Irbil.
Media setempat juga mengkonfirmasi insiden tersebut, mengutip "pasukan kontraterorisme dari Daerah otonomi Kurdistan."
Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Pada bulan Februari, tiga mortir juga menargetkan bandara Irbil, salah satunya menghantam kompleks militer tempat pasukan koalisi pimpinan AS bermarkas.
Satu kontraktor tewas dan delapan lainnya, termasuk setidaknya dua warga sipil, terluka dalam serangan itu.
Roket merusak mobil dan properti lainnya, kata pejabat keamanan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam pernyataan selanjutnya, kelompok militan yang didukung Iran yang menyebut dirinya Brigade Penjaga Darah mengaku bertanggung jawab atas serangan Februari.
Baca Juga: Ramal Akan Ada Kerusuhan di Tahun 2025, Paranormal Sebut Banyak Orang yang Membenci Presiden
Ia mengklaim telah menembakkan 24 roket yang menghindari pertahanan bandara, khususnya senapan mesin otomatis yang dikenal sebagai C-RAM yang melindungi instalasi Amerika di Irak.
“Pendudukan Amerika tidak akan aman dari serangan kami di setiap inci tanah air, bahkan di Kurdistan, di mana kami berjanji akan melakukan operasi kualitatif lainnya,” kata klaim itu, menurut SITE Intelligence Group.***