Menkes Inggris Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin AstraZeneca, Menimbulkan Kekhawatiran Negara-negara Lain

18 Juli 2021, 12:31 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid terkonfirmasi positif virus covid-19 /NDTV.COM

LINGKAR KEDIRI – Meskipun vaksinasi sudah digencarkan diseluruh negara di dunia, namun persoalan virus covd-19 masih menjadi ancaman besar.

Hal itu lantaran munculnya varian baru seperti varian delta yang lebih bahaya dari varian sebelumnya.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan varian delta memiliki tingkat penyebaran 5-6 kali lebih cepat dibandingkan varian sebulumnya.

Baca Juga: Menkes Inggris Positif Covid-19, Vaksin AstraZeneca Hampir Tidak Menginduksi Antibodi Penetral Varian Delta

Baca Juga: Indigo Ungkap Pertemuanya dengan Soekarno: Banyak yang Ingin Merdeka dari Indonesia Dan Pemimpin Bawa Kejayaan

Balum lama ini bahkan Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid terkonfirmasi positif covid-19, meski dirinya sudah melakukan vaksinasi dua kali.

Pada Hari Sabtu 17 Juli 2021, Sajid Javid mengatakan dia telah dites positif terkena penyakit virus corona (Covid-19) dan saat ini dirinya mengasingkan diri di rumah bersama keluarganya.

Dilansir dari hindustantimes.com dalam pesan video yang diposting di Twitter, Javid mengatakan dia mengambil tes aliran lateral yang telah keluar positif dan saat ini sedang menunggu hasil tes RT-PCR.

"Saya merasa sedikit pusing tadi malam, jadi saya melakukan tes aliran lateral pagi ini dan hasilnya positif," katanya.

Baca Juga: Ahli Spiritual Ungkapkan Kaitan Fenomena Teror Lampor dengan Fase ‘Gondo Mayit’ Tanah Jawa

Baca Juga: Ahli Spiritual Ungkapkan Kaitan Fenomena Teror Lampor dengan Fase ‘Gondo Mayit’ Tanah Jawa

“Jadi sekarang saya isolasi mandiri di rumah bersama keluarga sampai saya mendapatkan hasil tes PCR. Saya bersyukur sudah dua kali suntik vaksin. Dan sejauh ini gejala saya sangat ringan,” tambah menteri.

Javid telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19 ketika dia memposting foto dia mendapatkan dosis kedua vaksin AstraZeneca pada 16 Mei.

Sekretaris kesehatan yang baru diangkat telah mendukung rencana Perdana Menteri Boris Johnson untuk menghapus hampir semua pembatasan pada 19 Juli di tengah wabah virus corona yang penyebarannya masih meningkat di gelombang Covid ketiga.

Inggris menyaksikan lonjakan besar dalam kasus Covid-19, terutama didorong oleh varian Delta yang sangat menular.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Juli 2021: Papa Surya Akhirnya Menjebloskan Elsa Ke Penjara!

Pada hari Jumat, Inggris mencatat kasus Covid-19 satu hari tertinggi dalam enam bulan terahir, hingga menjadikan total beban kasus menjadi lebih dari 5,35 juta.

Para ahli telah memperingatkan bahwa kekhawatiran dapat mengancam respons pandemi Inggris karena hampir setengah dari populasi negara itu sebagian divaksinasi atau tidak divaksinasi.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa satu suntikan vaksin Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca "hampir tidak" menginduksi antibodi penetral terhadap varian Delta pada individu yang sebelumnya tidak terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Mundurnya Presiden Jokowi Akibat Sidang Gugatan yang Dilkakukan TPUA Telah Diterima Hakim MK

Hal itu, menyebabkan kekhawatiran bagi negara-negara yang telah memilih untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi dengan memperluas kesenjangan. antara dua tembakan yang direkomendasikan.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: hindustantimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler