Ditemukan Lagi Virus Corona Varian Baru ‘Lamdda’, Jauh Lebih Menular dari Varian Alpha dan Gamma

8 Agustus 2021, 08:46 WIB
Ilustrasi Ditemukan Lagi Virus Corona Varian Baru ‘Lamdda’, Jauh Lebih Menular dari Varian Alpha dan Gamma /Foto: NEXU Science Communication/ REUTERS/

LINGKAR KEDIRI – Pandemi virus corona saat ini masih menjadi hal yang ditakuti dunia hingga muncul beberapa varian baru.

Sebagaimana yang diketahui saat ini virus corona dengan varian Delta dan Delta Plus masih menjadi virus yang belum dapat diatasi.

Pasalnya, virus Corona varial Delta lebih menular jika dibandingkan dengan virus corona varian lainnya termasuk varian Alpha dan Gamma.

Baca Juga: Hukum Seorang Suami Menyusu kepada Istri, Apa Diperbolehkan Dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

Belum selesai dengan varian Delta, kini sudah muncul mutasi virus corona baru, yakni varian Lambda.

Varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru pada Agustus 2020 silam, dan sekarang ditemukan di 29 negara di seluruh penjuru dunia.

Menurut Rachel Graham, profesor epidemiologi dari University of North Carolina, mutasi Lambda terjadi dalam protein lonjakan sel virus corona, atau bagian sel yang menempel pada inang dan memungkinkan replikasi.

Melansir Rappler, varian ini mulai jadi perhatian organisasi kesehatan dunia (WHO) sejak 14 Juni 2021 lalu.

Baca Juga: Ada Satu Daerah yang Tidak Bisa Ditaklukkan Wali Songo Saat Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa

Saat ini sejumlah peneliti mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyebut varian Lambda akan menjadi karakter jahat terbesar berikutnya, dalam pandemi.

WHO dalam laporannya pada pertengahan Juni menyebut Lambda telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di beberapa negara, dengan peningkatan pravelensi dari waktu ke waktu.

Berdasarkan sebuh penelitian pada Juli 2021 di Chilli, mutasi L45Q2 yang ditemukan pada varian Lambda terbukti meningkatkan infektivitas virus.

Peneliti Chili menyebut infektivitas Lambda lebih tinggi dibandingkan varian Alpha dan Gamma.

Baca Juga: Ajaran Wali Songo Tidak Sesuai dengan Syariat Islam, Benarkah? Begini Jawaban Buya Yahya

Di Amerika Serikat, varian ini meningkatkan infektivitas virus hingga dua kali lipat.

Pada penelitian di Chili menunjukkan varian Lambda justru akan menghindari antibodi vaksin. "Hasil kami menunjukkan bahwa mutasi yang ada dalam protein lonjakan varian Lambda yang diminati memberikan peningkatan infektivitas dan pelepasan kekebalan dari antibodi penetral yang ditimbulkan Coronavac," ujar penelitian tersebut.

Oleh karena para ahli harus melakukan pengawasan genomik yang ketat, dan menyertai program vaksinasi negara-negara dengan penularan Covid-19 tinggi.

Peneliti dari Universitas Tokyo Kei Sato mengatakan bahwa varian Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi manusia.

Hal itu tak lain karena varian Lambda memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan pada pasien yang sebelum terinfeksi.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul “Kenali Virus Corona Varian Lambda, Peneliti Sebut Manusia Harus Bersiap untuk Ancaman Potensial”.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler