Mesir Menambah 30 Unit Rafale, Indonesia Terpaksa Menunggu Bertahun-tahun Lagi Kedatangan Rafale

20 November 2021, 13:40 WIB
Pesawat Rafale akan datang ke Indonesia, namun terhalang oleh keinginan Mesir.*/NDTV.COM /

LINGKAR KEDIRI – 36 unit jet tempur Rafaela dari Prancis ingin dibeli oleh Indonesia.

Pembelian sebanyak 36 unit Rafale ini nantinya untuk membentuk skadron tempur baru bagi Indoneisa.

Selain itu Rafale juga akan digunakan oleh Indonesia sebagai pengawal kedaulatan di Natuna Utara.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 20 November 2021: Iqbal Panik, Jessica Secara Ajaib Ingat Semua Kisah Tragedi

Bahkan kemampuan dari Rafale ini sudah diakui oleh TNI AU yang akan menjadi penggunanya.

Hal tersebut sudah dibeberkan oleh pilot tempur TNI AU pada tahun 2018 lalu dimana dirinya sudah penah mencoba Rafale secara langsung.

“Untuk membuktikan kemampuan-kemampuan tempur tersebut, Angkatan Udara Prancis memebrikan kesempatan kepada Pilot TNI AU untuk menerbangkannya. Pada hari Selasa siang, tanggal 21 Agustus 2018, pada pukul 14.00 waktu setempat, tepatnya diterminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta,” tulis tni-au.mil.id.

Baca Juga: Walaupun Ditegur, Teuku Ryan Nekat Pegang Perut Istri, Ria Ricis: Belum Ada Sayang

Rafale sebanyak dua unit dengan sengaja dihadirkan Dassault Aviation ke Indonesia agar dicoba oleh TNI AU.

“Dua pesawat Dassault Rafale siap mengudara. Pesawat pertama beregistrasi 4-FO sebagai Flight Leader, diterbangkan oleh Captain Vicent “Dingo” bersama Letkol Pnb Anton “Sioux” Pallaguna, sedangkan pesawat kedua sebagai wigman dengan registrasi 4-FN diterbangkan oleh Komandan Skadron udaranya lagsung, Lieutenant Colonel Moko bersama Letkol Pnb Muctadi Anjar “Beagle” Legowo,” tutur TNI AU.

Setelah mencoba kemapuan Rafale tersebut membuat TNI AU kesengsem dengan jet tempur.

Dari sisi peran, pesawat ini mampu mengusung berbagai peran mulai dari reconnaissance, deliberate strike, antiship, air policing, air supremacy, deterrence, and ground force support.

Baca Juga: Indonesia Dihina Lantaran Beli Pesawat Bekas, Menteri Pertahanan Lakukan Hal Tak Disangka

Bahkan dari rancangan bangun pesawat,TNI AU mengakui twin engine M88 SNECMA Rafale lumayan cukup bertenaga.

“Dari sisi rancangan bangun, pesawat dirancang dengan twin-engine, single fin, large elevens, delta wings, dan close coupled canards serta memiliki load capability yang dilengkapi dengan 14 store stations, 5 heavy/wet points dan 9,5 Ton external load,” ujar TNI AU.

Selain itu teknologi yang ditanam pada Rafale sangatlah memumpuni.

“Dari sisi teknologi; pesawat memiliki berbagai sensor dan data fusion, kemampuan electronic warfare, AESA radar, advanced MMI concept, dan integrated testability covering all system (self-diagnosis available).”

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini,Sabtu, 20 November 2021: Liga Inggris Watford vs Man United, BHSI Tidak Tayang

“Kemudian memiliki integrated sensor suite yang cukup kompleks dimana pesawat dapat berbagi informasi melalui data link dengan pesawat AEW dan Ground station serta dilengkapi dengan AESA Radar, integrarted Passive Optronic Identification, dan Spectra Integrated Electronic Warfare Suite,” jelas TNI AU.

Dari spesifikasi tersebut membuat Pemerintah Indonesia ingin memiliki Rafale untuk angkatan udaranya.

tetapi keinginan tersebut tertunda, lantaran Dassault Avation masih mengerjakan proyek Rafale yang telah dipesan oleh AU Mesir.

Mesir dikabarkan membeli 24 Rafale tunai dengan paket lengkap secara langsung ke Prancis.

Baca Juga: Ada Penampakan Arwah Korban di Mobil Alphard Kasus Pembunuhan di Subang? Begini Kesaksian yang Melihat

Tidak hanya itu saja, Mesir juga menambah 30 unit Rafale lagi yang akan digarap di tahun ini.

“Kontrak untuk akuisisi 30 Rafale tambahan oleh Mesir untuk melengkapi angkatan udaranya mulai berlaku.”

“Diumumkan pada tanggal 4 Mei 2015, kontrak ini menyelesaikan akuisisi pertama dari 24 Rafale, ditandatangani pada tahun 2015, dan anak menambah jumlah Rafale yang dioprasikan oleh Angkatan Udara Mesir menjadi 54, terbanyak kedua di dunia, setelah Angkatan Udara Prancis,” tulis pernyataan resmi dassault-aviation.com pada 15 November 2021.

Dengan perfoma Rafale yang sangat bagus, Mesir tidak memiliki masalah sedikitpun untuk menambah jumlah pesanan Rafale yang dibelinya.

Baca Juga: Kepala Desa Ungkap Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Ciri-cirinya

“Dalam konteks geopolitik yang menuntut, Mesir telah memilih Rafale untuk memastikan perannya sebagai pemain kunci di arena regional dan internasional, dalam kadaulatan penuh. Ini merupakan kehormatan bagi Dassault Aviation dan mitranya, yang berkomitmen penuh untuk memenuhi harapan pihak berwenang Mesir,” kata Eric Trappier, CEO Dassault Aviation.

Sehingga dengan tambahan pesanan dari Mesir tersebut, membuat Indonesia harus menunggu bertahun-tahun lagi kedatangan Rafale dari Dassault Aviation.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di zonajakarta.pikiran-rakyat.com dengan judul “Mesir Paksa Indonesia Menunggu Datangnya Rafale Hingga Bertahun-tahun Kedepan”.***

 

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler