Media Asing Kabarkan Indonesia Resmi Batalkan Kontrak Sukhoi Su-35, Sepertinya Ancaman Sanksi Amerika Berhasil

6 Desember 2021, 15:00 WIB
Media Asing Kabarkan Indonesia Resmi Batalkan Kontrak Sukhoi Su-35. /Defence Talk

LINGKAR KEDIRI – Pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia oleh Indonesia sepertinya menemukan titik temu.

Pasalnya, proses negosiasi pembelian pesawat tersebut seperti yang sudah diketahui berlangsung lama dan tak kunjung menemui kesepakatan.

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Zona Jakarta pada laman bulgarianmilitary.com, kongres AS telah mengumumkan dalam sebuah laporan baru-baru ini.

 Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki, Cegah Depresi Hingga Penyakit Jantung

Laporan tersebut mengabarkan tentang pemutusan akhir kontrak Indonesia untuk pasokan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia (kode NATO “Flanker-E”).

Sebagaimana dirinci dalam Analisis Pertahanan, perintah tersebut, yang awalnya dievaluasi pada 2012, kemudian diperdalam tiga tahun kemudian.

Pada Maret 2015, ketika para pemimpin Angkatan Udara (TNI-AU) setempat memutuskan untuk mengganti pesawat tempur AS yang sudah usang F-5 Tiger, yang telah mereka pakai selama lebih dari 40 tahun, secara signifikan menghabiskan masa terbang mereka.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 6 Desember 2021: Bergerak Sendiri Bawa Petaka, Iqbal Tak Tahu Irvan Akan Murka

Kemudian berlarut-larut dengan berbagai negosiasi antara Indonesia dan Rusia, yang berlangsung di tahun-tahun berikutnya hingga penandatanganan kontrak $1,14 miliar, ditandatangani pada Februari 2018.

Indonesia dan Rusia sebelumnya juga menyepakati metode pembayaran untuk 11 unit Su-35, yaitu 50% dari jumlah tersebut akan diimbangi dengan pasokan ke Rusia berupa produk lokal.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 6 Desember 2021: Gelap Mata, Iqbal Lakukan Hal Ini Kepada Andin, ‘Balon Biru’ Lenyap?

Produk lokal tersebut terutama barang pertanian, termasuk minyak sawit, tetapi juga turunan karet, alas kaki, kertas, resin, plastik dan produk untuk industri pertahanan.

Pengiriman pesawat klien akan diselesaikan dalam waktu dua tahun sejak tanggal penandatanganan kontrak dalam dua fase terpisah, yaitu 8 unit Su-35 di tahun pertama dan tiga unit sisanya di tahun kedua.

Namun, awal tahun lalu, TASS melaporkan bahwa pihak berwenang Indonesia telah membatalkan semua rencana untuk memperoleh Su-35 karena tekanan AS.

Baca Juga: CEK FAKTA: Covid-19 Varian Omicron Tidak Dapat Terdeteksi Pada Tes PCR, Benarkah? Simak Faktanya Berikut Ini!

AS ternyata mengancam akan memberikan sanksi kepada Jakarta dengan bantuan Countering America's Adversaries Through the Sanctions Act (CAATSA).

Ketentuan tersebut akan memberikan sanksi kepada negara-negara yang membeli peralatan dari industri pertahanan Rusia.

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan Indonesia menyusun rencana April lalu untuk membeli senjata untuk TNI-AU, mengungkapkan kemungkinan pembelian serangkaian platform “Generasi 4++”.

Baca Juga: Mengejutkan, Diduga Dalang Pembunuhan Ahli Teknologi, Hasil Penyidikan pun Tak Bisa Langsung Disimpulkan

Oleh karena itu, China saat ini tetap menjadi satu-satunya pelanggan asing yang memiliki Su-35, meskipun salinan pertama mungkin telah dikirimkan ke Mesir.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Zona Jakarta dengan judul “Tekanan AS Terbayar Kontan, Indonesia Resmi Tolak Jet Tempur Sukhoi Su-35 Rusia”.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler