S-500 Prometheus, Sistem Rudal Mematikan Milik Rusia, Mampu Cegat Rudal Hipersonik dan Bikin F-35 Kalang Kabut

12 Desember 2021, 19:00 WIB
Sistem pertahanan udara S-500 /Military Watch Magazine

LINGKAR KEDIRI – Industri pertahanan dan militer Rusia kembali membuat gempar dengan persenjataan terbaru mereka.

Rusia sendiri memang dikenal serius ketika berhadapan kekuatan persenjataan dan militer yang mereka miliki.

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Zona Jakarta, Rusia menduduki peringkat kedua setelah Amerika dalam kekuatan armada militer.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 Desember 2021: Rendy Murka, Rahasianya Dibongkar Katrin hingga Putuskan Hubungan?

Posisi tersebut tidak serta merta membuat Rusia kalah dengan Amerika dari segi kekuatan militer.

Pasalnya, Rusia sendiri memiliki sistem rudal mematikan yang menjadi amunisi pertahanan mereka.

S-500 Prometheus adalah nama dari sistem rudal mematikan tersebut, dirancang untuk menjatuhkan pesawat dan rudal musuh hingga ketinggian 125 mil.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 12 Desember 2021: Muntahkan Darah dan Tak Berdaya, Andin Histeris Lihat Kondisi Suaminya

Mampu juga membawa rudal balistik dan bahkan satelit orbit rendah yang berpotensi dalam jangkauan.

Mayor Jenderal Babakov, komandan pasukan pertahanan rudal Rusia, membeberkan kemampuan S-500 Prometheus.

"Sistem pertahanan udara S-500 mampu menghancurkan senjata hipersonik dari semua modifikasi, termasuk di ruang dekat, selain target aerodinamis dan balistik, yang memungkinkan untuk katakan dengan yakin bahwa sistem ini unik.” bebernya.

Lebih lanjut, S-500 ini dapat menyerang rudal balistik musuh pada jarak hingga 375 mil dan pesawat pada jarak sekitar 310 mil, kata pihak Rusia.

 Baca Juga: Alasan Danu Jalani Tes Kejiwaan dan Kesehatan Terbongkar, Dicurigai Lakukan Hal Tak Wajar?

Bukan hanya itu, sistem ini mampu melacak hingga 10 target hipersonik, serta, mendeteksi  target musuh bahkan di lapisan ruang bawah pada ketinggian hingga 1.243 mil (2.000 km).

Terlebih lagi, target ini dapat dilacak saat melaju dengan kecepatan lebih dari 4 mil per detik (kira-kira 23.170 km/jam).

Kemudian ada analis yang mengklaim sistem ini bahkan bisa menembat target satelit di orbit rendah bumi (LEO).

Pada tahun 2018 peluncuran uji lain berhasil mencapai target 300 mil jauhnya, rekor dunia untuk rudal permukaan-ke-udara.

 Baca Juga: Subang, Ditemukan Jejak Misterius di TKP, Diduga Penyebab Penyidik Kesulitan Mengumumkan Tersangka

Sistem pertahanan rudal S-500, juga dikenal sebagai 55R6M (Triumfator-M) atau "Promotey" (Prometheus), adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan anti-balistik yang dikembangkan Rusia untuk menggantikan sistem pertahanan rudal A-135 yang lebih tua saat ini digunakan.

Dimaksudkan untuk digunakan sebagai suplemen, dan pengganti akhirnya, S-400, telah dikembangkan sejak 2009, dan pada awalnya direncanakan untuk memasuki produksi pada tahun 2014 tetapi telah mengalami penundaan selama bertahun-tahun.

Kemampuan mematikan dari sistem rudal S-500 Prometheus ini pun mendapatkan respon dari Jenderal Todd Wolters dari Komando Eropa-Amerika Serikat.

 Baca Juga: Sempat Dihina, Kini PT PAL Jadi Sorotan Internasional dengan Ciptakan KRI Kapak yang Gegerkan Dunia

Dikutip dari Zona Jakarta pada laman Russian Today, ia mengatakan bahwa peluncur roket seperti S-400 dan S-500 bisa mengeksploitasi jet tempur F-35 buatan AS.

Tapi, pada akhirnya, sampai kedua unit ini benar-benar bertemu dalam pertempuran (yang mudah-mudahan tidak akan pernah terjadi) kita tidak akan pernah tahu apakah memang S-500 Prometheus memang mematikan bagi pesawat F-35.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Zona Jakarta dengan judul “AS Mati Kutu Karena Rusia Makin ‘Menggila’, Sistem Rudal S-500 Prometheus Diklaim Jadi Mesin Pembunuh F-35”.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler