Peneliti Kerja Keras Temukan Permen Karet Pemberantas Covid-19

17 Desember 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi permen karet. Ilmuwan tengah mengembangkan permen karet yang mampu memutus penularan Covid-19 /indianexpress.com/

LINGKAR KEDIRI - Tak terasa hampir 2 tahun kita hidup berubah drastis ketika ada covid-19, dimana kehidupan yang awalnya damai berubah semua harus berdampingan dengan covid dan harus tiarap demi memutuskan rantai covid.

Banyak hal yang diupayakan dalam menangani kasus covid-19, baik di dalam negeri ataupun di seluruh dunia.

berita nya yang terupdate peneliti mengembangkan permen karet yang akan menjadi salah satu solusi dalam memutuskan mata rantai covid 19, atau sering disebut corona.

Baca Juga: RI Seperti Dipermainkan dan Diremahkan, Indonesia Siap Datangkan Sukhoi Su-35 dan F-15 Sekaligus

Nantinya Permen karet ini dikembangkan menggunakan protein nabati yang berperan sebagai “perangkap” virus SARSCoV2, agen penyebab penyakit Covid-19 atau corona.

Permen karet ini nantinya bisa dikatakan dapat mengurangi infeksi Covid-19 dengan mengurangi viral load dalam air liur penderita covid-19.

Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang divaksinasi lengkap mungkin masih terinfeksi Covid-19 dan memiliki viral load yang serupa dengan orang yang tidak divaksinasi.

Menurut Henry Daniel, peneliti dari University of Pennsylvania, sebagai leader dari penelitian permen karet pemutus mata rantai covid ini yang dikutip dari indian express jumat (10/12/2021) mengatakan "SARSCoV2 bereplikasi di kelenjar ludah. ​​Jika Anda tahu bahwa orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara, beberapa virus dapat ditumpahkan dan menginfeksi orang lain.”

Baca Juga: Subang: Mengejutkan, Hal Buruk Ini Akan Terjadi Jika Kasus Subang Tidak Segera Diungkap

Daniel yakin bahwa nantinya permen karet ini akan mampu mentralisir virus yang berada tepat di kelenjar ludah.

Hhmal ini lah yang membuat peneliti yakin dapat memangkas sumber tnasmisi virus penyebab covid-19.

Sebelum pandemi Covid19, Daniel sedang menyelidiki protein tensile strength converting enzyme 2 (ACE2) sebagai bagian dari pengobatan hipertensi.

Laboratoriumnya menggunakan sistem produksi nabati yang dipatenkan untuk menumbuhkan protein ini dan protein lainnya dengan perawatan terapeutik yang potensial.

Baca Juga: Mengejutkan, Gala Sky Beri Respon Tak Terduga saat Digendong Eyang Tutut Soeharto dalam Sebuah Acara

Para peneliti mengatakan sistem tersebut dapat menghindari kemacetan yang biasa terjadi dalam sintesis protein-obat. Menurut peneliti, proses ini mahal untuk diproduksi dan disempurnakan.

Reseptor untuk ACE2 pada sel manusia juga dikatakan mengikat protein lonjakan SARSCoV2.

Menurut peneliti, lonjakan ini digunakan untuk menginfeksi sel. Penelitian sebelumnya telah memberikan gambaran atau presentasi bahwa suntikan ACE2 yang dapat mengurangi atau membatasi viral load pada orang dengan infeksi parah.

DISELIPIN PROTEIN ACE2

Daniel juga mengundang rekannya Hyun Kuu untuk mempelajari pengembangan permen karet yang diperkaya protein nabati untuk menghancurkan plak.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Yoris dan Danu Ternyata Pernah Disumpah, Tak Diduga Begini Kebenarannya

Daniel menggabungkan ACE2 dengan temuannya pada teknik ini untuk menyelidiki apakah permen karet yang diresapi dengan protein nabati ACE2 dapat menetralkan SARSCoV2 di rongga mulut.

Tes permen karet ini dilakukan dengan mentransplantasikan ACE2 ke dalam tanaman dan memasangkannya dengan senyawa lain yang memungkinkan protein melintasi penghalang mukosa dan mendorong pengikatan.

Bahan tanaman yang dihasilkan dipasok dalam tablet permen karet rasa kayu manis. Para peneliti juga membiakkan sampel usap nasofaring dari pasien positif Covid-19 dalam permen karet. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ACE2 dapat menetralisir virus SARSCoV2.

Pengukuran viral load menggunakan

microbubbles, permen karet yang diresapi protein ACE2 menyebabkan penurunan viral load sampel dari pasien Covid19. Foto: Pena Kedokteran Gigi dan Peneliti.

Baca Juga: 11 Hari Tanpa Tertawa dan Rekreasi, Negara Korea Utara Beri Aturan Baru pada Rakyatnya

UJI COBA SECARA KLINIS YANG DILAKUKAN

Para peneliti kemudian memodifikasi virus, yang memiliki lebih sedikit patogen daripada SARSCoV2, untuk mengekspresikan peplomer dalam virus. Pengamatan telah menunjukkan bahwa mengunyah permen karet umumnya mencegah virus memasuki sel.

Dengan memblokir reseptor ACE2 pada sel atau dengan mengikat langsung ke protein peplomer, para peneliti dapat mengekspos sampel air liur dari pasien Covid-19 ke permen karet ACE2 dan benar-benar secara dramatis mengurangi tingkat RNA virus. Dapat dideteksi lebih lama.

Berbekal penelitian yang baik, tim peneliti kini mendapatkan izin untuk melakukan uji klinis untuk mengevaluasi apakah pendekatan mereka aman dan efektif ketika diuji pada orang yang terinfeksi COVID-19.

hal yang menjadi penting adalah jika uji secara klinis membuktikan bahwa permen karet ini aman untuk dikonsumsi dan efektif, dan juga dapat diberikan kepada pasien dengan status infeksi yang tidak diketahui untuk mengurangi penularan virus ke orang lain.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Nur Annisa/Pikiran Rakyat)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler