Rusia Siap Gempur Habis Pertahanan Ukraina, Ternyata Ini Negara yang Ditakuti Vladimir Putin

27 Februari 2022, 11:45 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali lontarkan ancaman mengerikan kepada Finlandia dan Swedia jika keduanya bergabung dengan NATO. /klimkin/Pixabay

LINGKAR KEDIRI - Rusia seakan berada di atas angin.

Sebab, serangan pertahanan yang dilancarkan Ukraina dengan mudah dapat di lemahkan.

Kini Rusia juga terus mengirimkan pasukan militernya untuk menyerbu Ibu Kota Kiev.

Baca Juga: Kolesterol Tinggi, Jangan Buru-buru Obat Kimia, 1 Bumbu Dapur Ini, Stabilkan Hingga Anti Gagal Jantung

Presiden Ukraina yang melihat kejadi semakin mencekam akhirnya buka suara dan meminta bantuan kepada NATO.

NATO pun merespon dengan menyiapkan ratusan alat tempur yang siap pertahankan kedaulatan Ukraina.

Namun, Vladimir Putin sempat mengatakan bahwa ia akan melibas negara mana pun yang ikut campur dalam peperangan tersebut.

Seorang ahli dari Australia Dr. Alasan negara Barat tidak Leonid Petrov mengungkap alasan tak ada satu pun negara Barat yang mampu menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina.

Menurut Petrov, senjata nuklir Rusia menjadi alasan utama negara Barat tidak berani menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

"Vladimir Putin memiliki senjata nuklir dan tidak ada yang benar-benar berani menghadapi Rusia yang bersenjata nuklir. Putin tidak dalam kondisi pikiran yang stabil,” jelas Petrov sebagaimana dikutip melalui Daily Mail.

Ia juga menyebut bahwa kegentaran para negara Barat untuk masuk dalam perang dua negara tersebut merupakan langkah awal dari rencana invasi yang jauh lebih besar.

“Vladimir Putin tidak bisa dihentikan oleh Barat. Saya percaya dunia sekarang berada di ambang konflik besar yang baru,” tambahnya.

Akademisi Universitas Nasional Australia itu pun khawatir bahwa serangan terhadap Ukraina akan menjadi awal dari ekspansi Rusia yang bergulir ke negara-negara tetangga seperti Estonia, Latvia, Lithuania, dan bahkan Polandia.

Petrov menduga pembangkangan yang dilakukan Putin semata ingin memulihkan wilayah era Soviet Rusia. Bahkan mungkin juga menargetkan tetangganya di Asia Tengah.

Vladimir Putin ingin memutar kembali waktu di perbatasan Rusia seperti sebelum runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Baca Juga: Ikatan Cinta 26 Februari 2022, Al Syok, Andin Tahu Ancaman Nino, Hingga Berderai Air Mata?

Meski begitu, sebagaimana diungkap Petrov, ada satu negara yang masih ditakuti oleh Rusia. Ia adalah China.

Rusia hingga kini masih takut pada China. Bahkan, Uni Soviet yang dulu sangat kuat takut akan invasi China selama tahun 70-an dan 80-an.

Oleh karena itu, jika negara Barat ingin berdamai dengan China, terutama Amerika Serikat mengakhiri perang dagangnya dengan China, maka Petrov yakin hal itu cukup untuk membuat Putin dan Rusia ragu.

"Untuk lebih bersahabat dengan China mungkin akan menjadi langkah cerdas bagi Barat. China lebih rentan terhadap tatanan dunia berbasis aturan daripada Rusia,” ungkap Petrov.

Ia juga menjelaskan alasannya, yaitu karena China adalah sekutu dan teman yang jauh lebih mungkin bagi negara barat daripada Rusia.

"Mereka mungkin akan berperan sebagai sheriff lokal," katanya.

Lebih lanjut Petrov menilai tentang upaya negara barat untuk mengisolasi Vladimir Putin melalui ancaman dan sanksi tidak akan berdampak besar.

Baca Juga: Bukan Masalah Besar Su-35 Gagal Dibeli, Indonesia Bisa Dapatkan Jet Tempur Siluman Ini dari Rusia

Sanksi tersebut justru yang diinginkan oleh Rusia atas serangan ke Ukraina.

Dilansir dari Pedoman Tangerang dalam "Terungkap! Ternyata Vladimir Putin Hanya Takut pada Satu Negara Ini," Petrov mengatakan seperti ini.

“Rusia akan dikenakan sanksi yang lebih agresif dan saya yakin Moskow akan dikucilkan secara diplomatis oleh komunitas internasional. Tapi saya pikir itulah yang diinginkan Presiden Vladimir Putin. Dia ingin isolasi, dia ingin memerintah Rusia tanpa batas. Dia tidak perlu diintegrasikan dengan ekonomi atau komunitas dunia,” jelas Petrov.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Muhammad Arifin/Pedoman Tangerang)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pedoman Tangerang

Tags

Terkini

Terpopuler