Perang Semakin Melebar, Rusia Tantang Perusahaan Raksasa Dunia Atas Tindakan yang Dinilai Tak Lazim Dilakukan

12 Maret 2022, 20:45 WIB
Perusahaan Meta Facebook Berdalih Ujaran Kebencian Kepada Rusia Hanya untuk Pengguna Ukraina /Jurnal Ngawi /Gambar Kolase Jurnal Ngawi

LINGKAR KEDIRI - Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah merebak ke berbagai penjuru dunia.

Bahkan, perusahaan raksasa dunia turut ikut campur dalam peperangan yang terjadi.

Adalah perusahaan Meta besutan Mark Zuckerberg yang berupaya untuk mengizinkan penggunaan paltform menyuarakan kematian pada pasukan Rusia.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Twenty Five Twenty One Episode 9: Yu Rim Terkejut Lihat Kebenaran Baru

Rusia pun membalas tindakan tersebut dengan mengumumkan rencana pemblokiran akses ke Instagram dan menantang perusahaan Meta Platforms Inc, berhadapan di pengadilan.

Regulator Komunikasi dan Media Rusia Roskomnadzor mengatakan, Instagram telah menyebarkan seruan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap warga Rusia, termasuk pasukan militer.

Sebagai tanggapan, Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg berdarlih bahwa izin itu hanya berlaku untuk sementara waktu dan diambil dalam kondisi luar biasa yakni invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Kian Menderita, AS Kerahkan 2 Kapal Perusak ke Laut Baltik, Rusia Kepung dengan 15 Kapal Perang

"Saya tegaskan, kebijakan kami fokus pada perlindungan hak orang-orang untuk bicara dan membela dirinya sebagai reaksi terhadap invasi militer ke negara mereka," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 12 Maret 2022.

Dia menambahkan, kebijakan tersebut hanya berlaku di Ukraina dan perusahaan tidak akan mengubah kebijakannya terhadap ujaran kebencian yang menargetkan orang-orang Rusia.

Komite Investigasi Rusia tetap tidak terima, pihaknya justru mengatakan akan menyelidiki Meta dan mendorong Kejaksaan Agung supaya mencap perusahaan tersebut sebagai ekstremis.

Meski Rusia telah bulat dalam keputusannya untuk melapor ke pengadilan, konsekuensi dari kasus pidana tersebut belum diketahui secara rinci.

Platform media sosial yang diproduksi Meta seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, sangat populer di Rusia.

Berdasarkan data tahun 2021, Facebook memiliki 7,5 juta pengguna di Rusia, Instagram 50,8 juta pengguna, dan Whatsapp 67 juta pengguna.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini: Asmara Anda Akan Diuji Dengan Hal yang Tak Disangka, Keuangan Juga Akan Sulit

Kantor berita Rusia RIA mengatakan, langkah hukum yang akan diambil Kremlin tidak akan memengaruhi WhatsApp karena aplikasi perpesanan dianggap tak punya daya sebesar Instagram atau Facebook dalam menyebarkan pengaruh.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Rusia Blokir Instagram, Vladimir Putin Tantang Meta Berhadapan di Pengadilan."

Pelonggaran Meta terhadap aturannya hanya bagi Rusia telah menimbulkan kontroversi, hingga PBB memperingatkan bahwa ujaran kebencian seharusnya tidak diperuntukkan bagi rakyat sipil, sekalipun Rusia.

Keprihatinan juga datang dari Profesor Universitas Lehigh, Jeremy Littau melalui cuitan di akun pribadinya.

“Mengizinkan ujaran kebencian terhadap orang-orang tertentu dari negara tertentu bisa jadi sumber petaka yang berimbas pada banyak hal,” ucapnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Siti Alsah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler