Nekat Pertahankan Kedaulatan, Warga Ukraina Harus Rela Berakhir Mengenaskan

10 April 2022, 13:00 WIB
Rusia Bantah Tuduhan Pembantaian Warga Sipil, Sebut Itu Provokasi Ukraina /Reuters/

LINGKAR KEDIRI - Serangan Rusia pada Ukraina semakin menjadi-jadi.

Bahkan warga sipil saat ini harus rela menjadi sasaran pembunuhan sadis.

Pembantai yang disebut dilakukan oleh militer Rusia ini dianggap tidak berkemanusiaan.

Baca Juga: Pep Guardiola Beri Pernyataan Mengejutkan, Ungkap Man City Tak Akan Sebagus Ini Tanpa Adanya Liverpool?

Namun demikian, pihak Rusia membela diri jika dirinya tak ikut campur dengan pembantaian yang terjadi.

Salah satunya Jasad seorang pria dengan kaki terikat tali serta lubang hitam di dahinya, tergeletak di semak-semak dekat rel kereta di kota pinggiran Bucha, Ukraina.

Sosok mengerikan itu menampakkan tubuhnya kuning pucat seperti patung lilin dan terbaring di antara daun-daun yang jatuh.

Hanya beberapa meter dari sana, terlihat mayat seorang korban yang lain.

"Jangan sentuh tubuhnya. Bisa jadi dipasangi ranjau," kata seorang polisi, yang menunjuk tempat mayat itu terbaring. Dia meminta agar namanya tak disebut.

Baca Juga: Sinetron Ikatan 9 April 2022, Ikatan Batin dengan Reyna Lebih Kuat, Nino Merasa Menang dari Andin?

Bucha, 37 km barat laut dari Kiev, diduduki tentara Rusia lebih dari satu bulan sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Ketika pasukan Rusia ditarik mundur dari sana pekan lalu, mereka meninggalkan orang-orang sipil yang tewas di jalan, di dalam bangunan dan dikubur dalam lubang dangkal.

Para pejabat setempat mengatakan di Bucha saja ada lebih dari 300 orang yang dibunuh tentara Rusia, dan sekitar 50 dari mereka dieksekusi.

Polisi mengatakan penduduk Bucha telah menguburkan lima mayat lainnya dalam gundukan tanah tak bernisan.

Sejak mendatangi Bucha pada Minggu, Reuters telah melihat lima sosok mayat korban yang ditembak di kepala. Tangan salah satu korban terikat ke belakang.

Baca Juga: Sinetron Ikatan 9 April 2022, Nekat Lakukan Tes DNA, Riki Paksa Orang Ini Tandatangan

Jasad pria yang dilihat Reuters pada Rabu (6/4), yang mengenakan celana jin dan jaket tebal hitam, tergeletak 100 meter dari sebuah pemakaman kecil.

Reuters tak bisa mengidentifikasi pria tersebut atau memastikan siapa pembunuhnya.

Para saksi di kota itu telah menceritakan apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia.

Pemerintah Ukraina telah menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang.

Kremlin menolak tuduhan itu dengan menyebutnya sebagai propaganda. Mereka mengatakan pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler