Amarah Tak Terbendung, Presiden Volodymyr Zelensky Mendesak PBB untuk Menghentikan Invasi Rusia

12 April 2022, 09:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pidato konferensi video di depan Parlemen Yunani. /Kantor Presiden Ukraina/

LINGKAR KEDIRI – Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut.

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Perang yang terjadi di Ukraina ini telah mamasuki dua bulan dan kerusakan telah dialami di kota-kota Ukraina.

Baca Juga: Usai Terjadi Pembunuhan, Kekasih Amel Seperti Menghilang, Ternyata Dicky Sempat Kirim Pesan Seperti Ini

Gempuran dari rudal-rudal pasukan Rusia membuat banyak warga Ukraina harus mengungsi dan merelakan tampat tinggalnya hancur lebur diserang pasukan Putin.

Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut dan kian meluas.

Digempur habis-habisan oleh pasukan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sangat marah dengan tindakan Rusia di tanah pemerintahannya.

Dilansir dari Al Jazeera, dilaporkan bahwa Volodymyr Zelensky telah mendesak Dewan Kemanan PBB untuk memastikan anggotanya mematuhi aturan hukum Internasional.

Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia telah melakukan “kejahatan perang paling mengerikan” sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Percepat Penetapan Tersangka, Saksi Ini Dipanggil Penyidik, Pria Ini Sebut Bisajadi Yoris Ketakutan, Ada Apa?

Dalam pidatonya kepada PBB pada Selasa, Volodymyr Zelensky setelah bukti mengerikan muncul dari pembantaian sipil di daerah-daerah yang baru-baru ini ditinggalkan pasukan Ruisa, ia mengatakan bahwa “agresor” harus “segera dibawa ke perdamaian”.

Volodymyr Zelensky menunjukkan video pendek dari tubuh yang terbakar, berdarah dan dimutilasi, termasuk anak-anak di Irpin, Dymerka, Mariupol dan Bucha.

Namun Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menagatkan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa pasukan Rusia tidak menragtekan warga sipil dan menolak tudingan pelecehan sebagai kebohongan.

Lalu Volodymyr Zelensky juga mempertanyakan soal nilai Dewan Kemanan PBB yang beraggota 15 orang, dan tidak dapat mengabil tindakan apapun atas invasi Rusia di Ukraina lantaran Moskow merupakan kekuatan veto, bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan China.

Baca Juga: Jika Sering Merasakan Hal Ini pada Kaki, Segera Cek Sebelum Penyakit Ini Mengintai Anda

“PBB bisa ditutup begitu saja. Apakah Anda siap untuk menutup PBB?. Jika jawaban Anda tidak, Anda harus segera bertindak,” kata Zelensky.

Dikatakan juga oleh Presiden Ukraina itu bahwa sistem PBB harus sehera direformasi agar tercipta perwakilan yang adil untuk semua negara.

Dilaporkan juga bahwa kemarahan dan frustasi dari pemimpin Ukraina itu terlihat jelas, Zelensky bahkan mengancam kepemimpinan Rusia sebagai penjajah.

Ia juga mengatakan kepada PBB bahwa bahwa Rusia ingin mengubah Ukraina menjadi budak yang diam.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler