Pasukan Moskow Semakin Ganas, Menlu Rusia: Operasi Militer di Ukraina Bertujuan Mencegah Ekspansi AS

18 April 2022, 09:30 WIB
Helikopter terbang di atas Kremlin, Moskow, Rusia. /Reuters/Maxim Zmeyev/

LINGKAR KEDIRI – Perang yang dialami oleh dua negara bertetangga yakni Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut.

Invasi yang dilakukan oleh Rusia telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Ukraina yang dulunya terkenal memiliki kota-kota yang tertata, kini berubah menjadi kota yang nampak seperti tidak layak dihuni.

Baca Juga: Menggegerkan Hampir 8 Bulan Yosef Ungkap Hal Ini Terkait Perintahnya pada Danu, Tidak Benar?

Serangan dari rudal yang telah diluncurkan telah berhasil membuat banyak kerusakan pada bagunan-bagunan di Ukraina.

Walau wilayah Ukraina kini dalam ambang kehancuran yang tak tertolong, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky masih terus menuntut pasukannya untuk tetap bertahan dan melawan pasukan Rusia.

Operasi militer yang hingga masih dilakukan oleh Moskow, menandakan bahwa Rusia belum meneyrah dalam perang di Ukraina.

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Ronaldo Bersinar Mampu Cetak Hat-trick, MU Masih Disebut Kesulitan Atasi Tim Papan Bawah di Kandang

Berbagai perlengkapan militer dari Rusia hingga kini masih terus dikerahkan untuk membantu operasi militer di Ukraina.

Operasi militer yang terus dilakukan oleh Rusia ini disebutkan sebagai tujuan untuk mencegah ekspansi AS.

Dilansir dari Zing News, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada 11 April bahwa operasi militer di Ukraina dilakukan untuk memblokir jalan menuju hegemoni AS dan Barat.

“Operasi militer khusus bertujuan untuk mengakhiri ekspansi yang tidak terkendali, jalan menuju hegemoni mutlak Amerika Serikat dan Barat di arena internasional,” kata Menteri Luar Negeri Lavrov.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 17 April 2022: Kondisi Masih Berduka, Amar Tetap Lanjut Buat Sosok Ini Geram

Lavrov juga mengkritik pengakuan AS terkait kemerdekaan Kosovo tetapi mereka tidak menerima Krimea yang merupakan kawasan yang berada di bawah kedaulatan Ukraina,

Yang mana wilayah tersebut telah memutuskan memisahkan diri sejak tahun 2014 dan kemudian mencaplok Rusia.

Di sisi lain Menlu Rusia tersebut juga menegaskan bahwa Moskow siap kapanpun dalam berdialog dengan Ukraina.

“Presiden Putin berulang kali menekankan bahwa kami memprioritaskan dialog. Saya tidak melihat alasan untuk tidak melanjutkan negosiasi, meskipun pihak Ukraina sensitif, terkadang menolak apa yang mereka usulkan sendiri. Tapi kami selalu konsisten dan sabar,” kata Lavrov.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler