LINGKAR KEDIRI - Perang Rusia Ukraina hingga saat ini masih menyisakan luka.
Kejadian tewasnya warga sipil sudah tak bisa terelakkan lagi.
Ditambah saat ini Rusia tengah mmemperluas serangannya.
Baca Juga: Sukses Diakuisisi Banyak Negara, Media China Nyatakan Hal Ini Terkait Pesawat CN-235 Indonesia
Maka, korban pun diperkirakan akan semakin meluas dan malah menambah sengsara rakyat sipil.
Warga sipil Ukraina sudah merasakan apa yang menunggu mereka.
Mereka menyelinap keluar rumah untuk mengambil makanan dan air dari toko-toko yang dibom dan dihadapkan dengan mayat-mayat yang berserakan di jalanan.
"Tampaknya kurang menakutkan untuk mati dalam serangan bom daripada kelaparan," kata Tetiana.
Sebuah cangkang telah menghantam atap blok apartemen mereka dan bagi anak-anak, kehidupan telah sepenuhnya dijalani di bawah tanah.
"Kami membawakan mereka buku-buku di ruang bawah tanah. Cahayanya sangat redup sehingga saya hampir tidak bisa melihat, tetapi mereka berhasil membaca," kata Tetiana.
Anna gadis 10 tahun menggambarkan saat-saat ringan bermain dengan teman-teman dari flat tetangga.
"Tidur di beton itu tidak enak," kenang gadis berkuncir kuda itu.
Baca Juga: Walikota Kediri Ingatkan Guru Pengajar Harus Akrab pada Siswa dan Melek Teknologi
Dia bersikeras dengan berani bahwa ketika bom jatuh "kami tidak begitu takut".
"Bangunan itu bergetar hebat dan ada banyak debu," katanya. "Itu tidak menyenangkan untuk bernapas."
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***