Presiden Prancis Temukan Hal Mengejutkan Terkait Invasi Rusia, Macron: Saya Akan Kembali Ke Kyiv

25 April 2022, 10:00 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron Sebut Perang Ukraina Akan Berlangsung Lama: Rusia Tak Bisa Diharapkan /Reuters

LINGKAR KEDIRI – Invasi dan operasi militer yang dilakukan oleh Rusia telah membuat banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Rudal yang ditembakkan oleh pasukan Rusia telah merusak banyak bangunan di kota-kota Ukraina.

Hingga kini ribuan penduduk Ukraina telah mengugsi ke tempat yang lebih aman dan jauh dari pertempuran yang dilakukan oleh Rusia.

Baca Juga: Jika Anda Melihat Ini di Lengan dan Kaki, Bisa Jadi Tanda Penyakit Langka Mengancam Jiwa, Segera Cek Darah

Ratusan lebih warga sipil di Ukraina juga dikabarkan tewas dalam perang yang dimulai oleh Rusia ini.

Seperti diketahui bahwa pasukan Rusia telah memulai operasi militer dan invasi di Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Tindakan Rusia di Ukraina juga semakin berutal, bahkan pasukan yang dikerahkan oleh Presiden Vladimir Putin juga terus membanjiri wilayah Ukraina.

Baru-baru ini Presiden Prancis mengungkap hal mengejutkan terkait invasi yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Erick Thohir Inginkan 10 Direksi BUMN Diisi oleh Pemuda, Pemuda Harus Tanggap

Dilansir dari Zing News, Presiden Prancis Emmanuel Macron tersebut mengatakan bahwa pembicaraan dengan Putin ‘macet’.

Pembicaraan tersebut terhenti lantaran Prancis telah mengetahui terkait penampakan mayat-mayat sipil di kota-kota Ukraina.

 “Sejak kami menemukan insiden di Bucha dan kota-kota lain, perang (di Ukraina) telah berubah ke arah yang berbeda. Jadi saya belum berbicara langsung dengannya (Presiden Putin) sejak saat itu,” kata Macron kepada saluran TV France 5 pada 18 April.

“Tapi saya tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya (melanjutkan dialog) di masa depan,”tambahnya.

Baca Juga: Liverpool vs Everton Premier League 24 April 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Mengenai insiden di Bucha tersebut sebelumnya juga telah dibantah oleh pihak dari Rusia, bahwa foto dan video Bucha yang tersebar menurut mereka adalah tindakan provokatif.

Hal tersebut dimunculkan untuk mengganggu pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv.

Ditanya mengapa dia tidak mengikuti jejak para pemimpin Eropa lainnya dan pergi ke ibu kota Ukraina, presiden Prancis mengatakan tidak perlu baginya untuk menunjukkan dukungan dengan pergi ke Kyiv.

“Saya akan kembali ke Kyiv, tetapi saya akan pergi ke sana untuk membawa sesuatu yang berguna. Jelas saya tidak harus pergi ke sana untuk menunjukkan dukungan ini,” kata Macron, seraya menambahkan bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sekitar 40 kali sejak pertempuran dimulai.

“Jika saya pergi ke Kyiv, itu akan bertujuan untuk membuat beberapa perbedaan,” tambahnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler