Zelensky Dituding Tak Serius Bernegosiasi, Menlu Rusia: Perang Dunia III Tidak Bisa Diremehkan

3 Mei 2022, 08:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk dievakuasi dari Kiev saat pasukan terjun payung Rusia memasuki sebuah gedung yang diduga untuk membunuhnya. /JANIS LAIZANS/REUTERS

 

LINGKAR KEDIRI – Invasi dan operasi militer yang dimulai oleh Rusia telah mengakibatkan bayak kerusakan di kawasan Ukraina. 

Gempuran dari senjata militer telah membuat banyak warga Ukraina ketakutan dan harus mengungsi dari medan peperangan.

Banyak korban jiwa dari kalangan warga sipil Ukraina yang dikabarkan tewas dalam perang ini.

 Baca Juga: 17 Link Twibbon Peringati Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Cocok Digunakan Untuk Merayakan Hari Kemenangan

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia Vldimir Putin telah resmi mengumumkan operasi milliter dan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Tindakan Rusia di Ukraina ini juga telah mendapatkan kecaman dari banyak negara khsusunya negara Barat.

Tak hanya itu saja, bahkan Barat juga telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang dimaksudkan untuk menjatuhkan ekonomi Moskow.

Walau demikian hal tersebut tidak membuat Presiden Vladimir Putin berhenti dalam melakukan operasi militer di Ukraina.

 Baca Juga: Barang Bukti Mulai Ditemukan Penyidik, Danu Disebut Mengetahui Siapa Pelaku Pembunuh Subang

Dalam perang ini, Rusia dan Ukraina juga telah berusaha untuk menjalin perdamaian dalam mengentikan peperangan.

Namun pihak dari Rusia justru menyebutkan bahwa Ukraina tidak serius dalam bernegosiasi untuk menjalin perdamaian.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

“Niat baik ada batasnya. Tetapi jika tidak ada timbal balik, itu tidak akan membantu proses negosiasi,” kata Lavrov, dikutip dari Zing News melaporkan dari AFP.

Ia juga mengatakan bahwa pihak dari Rusia terus terlibat dalam negosiasi dengan delegasi yang ditugaskan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Jika Pernah Alami Mimpi Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Awal Parkinson, Pakar Peringatkan

Lavrov juga menuduh Presiden Zelensky berpura-pura untuk bernegosiasi.

Selain itu pada 25 April Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga memperigatkan bahwa risiko Perang Dunia III tidak bisa dianggap remeh.

Dalam sebuah wawancara pada 25 April, menteri luar negeri Rusia menegaskan bahwa posisi Rusia adalah bahwa perang nuklir tidak dapat ditoleransi, menurut kantor berita TASS .

“Ancaman itu (Perang Dunia III) sangat serius dan nyata. Anda tidak bisa meremehkannya,” kata Lavrov.

Pernyataan terkait hal tersebut dimunculkan oleh Menlu Rusia saat dirinya ditanya terkait pentingnya mencegah pecahnya Perang Dunia III.

Mengenai konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, dia menegaskan bahwa dia percaya bahwa perang ini akan berakhir dengan penandatanganan kesepakatan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler