Berniat Jatuhkan Ekonomi Rusia, Presiden Putin Justru Sebut Sanksi Ini Lebih Merugikan Barat Ketimbang Moskow

18 Mei 2022, 09:47 WIB
Putin disebut tengah mengalami sakit parah /News Week

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini hingga kini masih terus meluas dan memanas.

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk Kyiv.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Nekat Gabung ke NATO, Rusia Langsung Mengawasi Konfigurasi NATO di Perbatasan

Bahkan tindakan Rusia di Ukraina itu disebut sebut sebagai tindakan yang dilakukan tanpa alasan.

Walau demikian, Rusia selalu mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan di Ukraina merupakan operasi militer khusus.

Tindakan Rusia di Ukraina ini juga telah mendapatkan kecaman dari Barat, bahkan negara-negara Barat juga telah menjatuhkan banyak sanksi kepada Rusia.

Sanksi tersebut sengaja diberikan kepada Rusia untuk menghukum negara itu akibat tindakannya di Ukraina.

Dengan dijatukanya sanksi tersebut, banyak yang mengatakan bahwa Barat berusaha menjatuhkan ekonomi Rusia.

Baca Juga: Nekat Gabung ke NATO, Swedia Terancam Diserang Rusia, Inggris Nyatakan London Siap Membantu

Walau demikian, belum lama ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa sanksi yang diberikan kepada negaranya itu justru lebih merugikan Barat dibandingkan Moskow.

Dilansir dari Zing News, pada 12 Mei, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat lebih terpengaruh daripada Rusia dari sanksi terhadap Moskow karena konflik Ukraina.

"Pemerintah Barat dipandu oleh ambisi politik yang picik, berlebihan dan Russophobia, telah menderita pengaruh yang jauh lebih besar dalam hal kepentingan nasional, ekonomi dan kesejahteraan rakyat mereka,” kata Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan pemerintah.

“Kami melihatnya dengan jelas ketika kami melihat peningkatan tajam inflasi di Eropa, mencapai hampir 20% di beberapa negara,” kata Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Isu Panas, Pelatih Arteta Disebut Akui Arsenal Tak Memenuhi Syarat Untuk Liga Champions

“Jelas bahwa... obsesi yang berkelanjutan dengan sanksi pasti akan mengarah pada konsekuensi yang paling sulit bagi Uni Eropa dan warganya,” katanya.

“Rusia dengan percaya diri menangani dalam menghadapi tantangan eksternal,” tambanya.

Seperti diketahui bahwa operasi militer dan invasi oleh Rusia di Ukraina ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Ukraina juga telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat berupa senjata dalam melawan pasukan Rusia yang meninvasi negara mereka.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler