LINGKAR KEDIRI - Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan dia tidak akan mendukung Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, kecuali kedua negara memiliki rencana untuk mengatasi masalah keamanan.
"Kami telah menyampaikan pesan kami dengan sangat jelas bahwa proses ini tidak akan berkembang kecuali masalah keamanan Turki ditangani dengan tindakan dan waktu yang konkrit," kata Kalin setelah bertemu dengan delegasi Finlandia dan Swedia di Ankara.
Kedua negara Nordik pada 25 Mei mengirim delegasi ke Turki untuk membujuknya agar mendukung permohonannya untuk bergabung dengan NATO.
Prosedur aksesi NATO Swedia dan Finlandia saat ini terhalang oleh keberatan Turki. Ankara menuduh kedua negara mensponsori kelompok-kelompok milisi Kurdi yang dianggap Turki sebagai teroris.
"Mereka mengatakan mereka memahami masalah keamanan Turki, tetapi kami akan menunggu dan melihat apa yang akan mereka lakukan," kata Kalin,
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengkonfirmasi bahwa negara tersebut tidak mendukung organisasi teroris.
Pada 23 Mei, Presiden Tayyip Erdogan mengirim lima poin permintaan ke Swedia, termasuk mengakhiri dukungan keuangan, pasokan senjata, dan dukungan politik kepada kelompok Kurdi di Suriah.
Selain itu, Kalin mengatakan dia telah melihat tanda-tanda "positif" dalam mencabut larangan senjata. Swedia telah melakukan embargo senjata terhadap Turki sejak 2019 ketika Ankara melakukan intervensi militer di Suriah.
"Saya rasa tidak pantas bagi sekutu untuk menjatuhkan sanksi satu sama lain. Ini melemahkan aliansi dan membuat lawan senang," kata Kalin.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***