LINGKAR KEDIRI – Kabar mengejutkan, Kanada secara terang-terangan menuduh kegiatan China mengancam wilayah Kanada.
Hal tersebut terjadi setelah adanya pertemuan antara pesawat China dan pesawat Kanada yang tidak diduga.
Disampaikan oleh Militer Kanada pada 1 Juni, mereka menuduh pesawat tempur China itu berbahaya, lantaran terbang dalam jarak yang sangat dekat dengan pesawat Kanada sehingga awak di kedua sisi dapat "saling melihat" satu sama lain.
Baca Juga: Mengejutkan! Karim Benzema Akui Taktiknya Menjadi Superstar Belajar dari Pemain Ini
Kanada mengatakan bahwa pesawat pengintai CP-140 negara itu sedang dalam misi PBB di bawah sanksi Korea Utara ketika pesawat itu berulang kali bertemu dengan jet tempur China.
Pada satu titik, jet tempur China terbang sangat dekat hingga membuat pesawat Kanada dengan terpaksa harus mengubah arah untuk menghindari tabrakan dengan pesawat milik Beijing itu.
Disampikan bahwa awak Kanada yang melakukan patroli itu melihat sangat jelas wajah dari pilot yang berada di pesawat China itu.
“Pesawat Angkatan Udara China (PLAAF) tidak memenuhi norma-norma keselamatan penerbangan internasional.
Ini tidak profesional dan mengancam keselamatan pilot Angkatan Udara Kanada,” kata Dan Le Bouthillier, direktur hubungan media untuk militer Kanada.
Kanada mengatakan bahwa pertemuan antara pesawat Kanada dan China itu terjadi di kawasan udara internasional saat melakukan Operasi NEON.
Yang mana, Operasi NEON itu merupakan kegiatan pemantauan maritim yang diduga menghindari sanksi yang ditetapkan oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai tanggapan atas program nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara.
Terkait masalah tersebut, Ottawa dikabarkan telah berbicara dengan China melalui saluran diplomatik.
Sementara itu, diluar masalah tersebut, pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah pernah terjadi hal serupa, yang mana adanya pertemuan antara pesawat China dan asing.
Bahkan insiden paling serius terkait kejadian itu terjadi pada tahun 2001, ketika sebuah pesawat tempur China bertabrakan dengan pesawat mata-mata Angkatan Laut AS di Laut China Selatan.
Kecelakaan pesawat itu bahkan menewaskan pilot dari pesawat tenpur F-8 China.
Sementara itu untuk pesawat Amerika harus melakukan pendaratan darurat di Pulau Hainan, China.
Dari pendaraat darurat tersebut anggota dari awak pesawat Amerika itu ditahan di pulau itu selama 11 hari sebelum dibebaskan.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***