Tentara Ukraina Membakar Berton-ton Gandum dan Jagung di Mariupol, Alasannya Tak Diduga

15 Juni 2022, 08:30 WIB
Ukraina dan Rusia negara pengekspor gandum terbesar di dunia. Konflik berdampak pada langkanya mi instan dan stok gandum nasional menipis /Instagram @kris.moerwanto/

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berkahir.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai ‘operasi militer khusus’ ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Yang mana sampai saat ini perang di Ukraina belum juga menemukan titik terang untuk mengakhiri permusuhan.

 Baca Juga: Inilah Taktik yang Dilakukan Tim Vietnam U-23 Hingga ke Tahap Perempat Final Kejuaraan Asia

Justru hingga saat ini, pasukan Rusia masih terus melakukan serangan di sejumlah wilayah di Ukraina.

Sementara itu, pasukan Ukraina kini juga terus berjuang dalam mengusir serta merebu kembali wilayah mereka yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

Seperti diketahui bahwa dalam perang ini, pasukan Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina, salah satunya kota pelabuhan, Mariupol yang saat ini masih dikenadalikan oleh Moskow.

Bahkan belum lama ini ada laporan yang mengatakan bahwa para pejuang Ukraina membakar berton-ton gandum dan juga jagung saat mereka meinggalkan Mariupol.

 Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Nepal Kualifikasi Piala Asia 2023: Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Dilansir dari Sputnik, disampaikan oleh penasihat ketua Republik Rakyat Donetsk (DPR), Yan Gagin bawha pasukan Ukraina membakar berton-ton gandum di fasilitas penyimpanan di pelabuhan Mariupol.

“Ada banyak biji-bijian di wilayah pelabuhan Mariupol, ini adalah jagung dan gandum. Dilihat dari bau dan penampilannya, itu tidak cocok untuk digunakan lebih lanjut. Dan ini karena fakta bahwa musuh, mundur dari pelabuhan, bakar lumbung agar biji-bijian ini tidak sampai ke Republik Rakyat Donetsk, sehingga tidak mungkin digunakan dengan cara apa pun,” kata Yan Gagin.

Tidak hanya itu saja, ia juga mengatakan bahwa selama beberapa hari petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api.

Akibatnya gabah benar-benar rusak dan bahkan tidak bisa digunakan sebagai pakan ternak.

Koresponden Sputnik juga mengunjungi tempat penyimpanan biji-bijian di Mariupol, yang dilaporkan memiliki kapasitas maksimum 57.000 ton.

Dan mengkonfirmasi bahwa sebagian besar gandum dan jagung di sana sekarang tidak layak untuk dikonsumsi.

Selain itu, Yan Gagin juga sempat mengatakan bahwa dalam perang di Urkaina ini pejuang dari negara itu, batalyon neo-Nazi Azov mungkin masih ada yang bersembunyi di Mariupol.

“Untuk situasi di kota sendiri, masih ada beberapa jenis penjahat lokal. Ini lebih berkaitan dengan Kementerian Dalam Negeri DPR, dan pekerjaan ini sedang dilakukan secara aktif,” kata YanGagin

Seraya menambahkan bahwa mungkin juga ada “beberapa sisa Angkatan Bersenjata Ukraina atau Azov, yang berhasil bersembunyi di kota,” katanya. 

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler