Situasi Sulit Zelensky, Penduduk Ukraina Beresiko Mengalami Kekerasan dan Pelecehan, 24 Anak Tewas di Mariupol

16 Juni 2022, 11:00 WIB
Zelensky /News Week

 

 

LINGKAR KEDIRI – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum berakhir.

Seperti diketahui bahwa Rusia dan Ukraina telah pecah konflik sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yang mana, tindakan di Ukraina itu dimulai oleh Rusia dan disebut Moskow sebagai ‘operasi militer khusus’.

 Baca Juga: Ricky Nekat Hadiri Pemakaman Katrin Demi Tahu Rencana Orang Ini di Ikatan Cinta 15 Juni 2022

Semenjak perang dimulai, penduduk Ukraina telah dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dari kawasan yang dituju oleh Rusia.

Walau demikian, Ukraina juga telah kehilangan sebagian penduduknya setelah Rusia resmi memulai operasi militer dan invasinnya di Ukraina.

Bahkan perang yang sudah memasuki bulan keempat ini, pasukan Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina.

Sementara itu, Ukriana hingga kini juga berjuang untuk merebut kembali wilayahnya yang dikendalikan oleh Rusia.

 Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terungkap, Motor Yoris Menginap di Dekat TKP Pasca Kejadian Diambil Saksi Ini

Terlebih, Ukraina telah menegaskan berkali-kali bahwa mereka tidak akan memberikan wilayahnya sidikitpun kepada Rusia dengan imbalan gencatan senjata.

Namun, belum lama ini ada kabar yang mengejutkan dalam perang di Ukraina.

Dkabarkan bahwa telah terjadi kematian 24 anak di Mariupol setelah Rusia berhasil mengendalikan wilayah itu.

Dilansir dari Reuters, disampaikan oleh Kantor kejaksaan Ukraina pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengetahui tentang kematian 24 anak lagi di Mariupol.

 Baca Juga: Link Baca Manga Tokyo Revengers 257 dan Spoiler: Kakucho Harus Terima Takdir Kematian Menjemput

kantor itu mengatakan bahwa setidaknya 287 anak telah tewas sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan lebih dari 492 telah terluka.

“Selama pencatatan tindak pidana, diketahui bahwa 24 anak lagi tewas di Mariupol, wilayah Donetsk, sebagai akibat dari penembakan membabi buta oleh militer Rusia,” kata kantor tersebut di aplikasi pesan Telegram.

“Angka-angka ini belum final, karena pekerjaan sedang dilakukan untuk menempatkan mereka di tempat-tempat permusuhan aktif, di wilayah yang diduduki dan dibebaskan sementara,” tambahnya.

Selain itu, pada awal Juni lalu, PBB juga telah mengatakan bahwa lebih dari 250 anak telah tewas sejak perang dimulai dan lima juta lainnya masih berisiko mengalami kekerasan dan pelecehan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler