Rusia Blokade Semua Pelabuhan dan Gandum Ukraina, Italia Peringatkan: Jutaan Orang Bisa Mati

16 Juni 2022, 20:31 WIB
Biji Gandum /Pexeld/Pixabay

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih berlanjut.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai ‘operasi militer khusus’ ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Semenjak perang dimulai oleh Rusia, wilayah Ukraina telah mengalami situasi yang tidak kondusif bahkan invasi dari Moskow ini telah menghambat segalanya di negara itu.

Baca Juga: Pertahanan Ukraina Mulai Runtuh, Rusia Melanggar Perjanjian? Barat Berkemungkinan Mengirim Senjata Nuklir

Salah satunya menghambat dalam hal pengiriman pasokan gandum dan biji-bijian lainnya ke pasar global.

Seperti diketahui bahwa semenjak perang, Rusia telah melakukan blokade atau pengepungan di pelabuhan Ukraina.

Yang mana, hal tersebutlah yang menjadi faktor utama terjadinya penghambatan ekspor gandum Ukraina.

Sementara itu, belum lama ini Italia memperingatkan Rusia mengenai kosekuensi terhadap blokade yang dilakukannya terhadap pelabuhan Ukraina.

Baca Juga: Ikatan Cinta 16 Juni 2022: Yolanda Buat Amar Penasaran dan Langsung Cek Bukti Ini...

Dilansir dari Zing News, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio memperingatkan bahwa jutaan orang bisa mati kelaparan jika pelabuhan Ukraina terus diblokir karena perang yang dimulai oleh Rusia. 

Berbicara pada konferensi online perwakilan negara-negara Mediterania, Luigi Di Maio mengatakan pada 8 Juni bahwa beberapa minggu ke depan akan sangat penting untuk menyelesaikan krisis pangan global.

“Saya ingin memperjelas bahwa kami sedang menunggu sinyal yang jelas dan konkret dari Rusia, karena memblokir ekspor biji-bijian berarti jutaan orang bisa mati,” kata Luigi Di Maio.

Baca Juga: Tentara Sukarelawan untuk Ukraina Asal Korea Akan Diadili di Donetsk, Ada Apa?

Diketahui bahwa semua Kapal biji-bijian tetap diblokir di Ukraina, yang sebelum konflik merupakan salah satu gerbang ekspor utama dunia untuk jagung, gandum, dan biji bunga matahari.

Sementara itu, semenjak perang di Ukraina terjadi, harga pangan telah terpantau tinggi bahkan semenjak Kyiv tidak mengekspor gandum, krisis pangan sudah mulai dirasakan.

Walau demikian, Ukraina saat ini juga terus berupaya untuk melanjutkan ekspor gandum mereka ke pasar dunia.

Seperti diketahui bahwa dalam perang ini Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat untuk menghadapi invasi dari Rusia.

Namun hingga saat ini pasukan Rusia masih belum juga mundur dari invasinya di Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.*** 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler