Kabar Buruk Bagi Putin, Kyiv Mendesak Barat untuk Mengirim 300 Unit Sistem Rudal MLRS, Rusia Terancam Kalah

18 Juni 2022, 10:45 WIB
MLRS M270 yang akan dikirimkan ke Ukraina /lockheedmartin.com

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 ini masih belum berakhir.

Rusia hingga saat ini masih terus melakukan serangan terhadap wilayah Ukraina.

Bahkan dari banyaknya serangan yang diluncurkan oleh Rusia ini telah mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan hingga fasilitas penting di Ukraina.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Akan Mengunjungi Arab Saudi, Menemui Putra Mahkota Saudi MBS dan Membahas Hal Besar Ini

Walau demikian, Ukraina hingga kini masih terus berjuang dan belum menyerah dari invasi yang dimulai oleh Rusia di wilayah mereka.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina ini telah memaskui bulan keempat, yang mana ini menunjukkan bahwa Kyiv kesulitan dalam mengusir pasukan Rusia dari wilayah mereka.

Bahkan belum lama ini, Kyiv juga telah memohon dan mendesak Barat untuk mengirim sistem peluncurk roket ganda MLRS melalui media.

Disampaikan oleh Penasihat kantor Zelensky, Mikhail Podolyak, mengikuti kepala Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov, ia mulai memohon sistem peluncuran roket ganda (MLRS) dari Barat melalui media.

Baca Juga: Usia di Atas 60 Tahun Sering Konsumsi Sayur Ini, Terhindar Stroke dan Serangan Jantung

Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Mikhail Podolyak menyatakan bahwa Kiev akan membutuhkan 300 sistem MLRS.

Seperti diketahui, bahwa Oleksiy Reznikov sebelumnya telah menulis posting di jejaring sosial, yang mana iia mencantumkan tujuan Ukraina.

Salah satunya “menerima sejumlah besar MLRS dan amunisi tipe NATO untuk mereka,” katanya, dikutip Lingkar Kediri dari RIA.

“Mengenai MLRS, kami tidak membutuhkan tiga atau empat, tetapi sekitar 300,” kata Mikhail Podolyak kepada surat kabar Inggris Telegraph.

Baca Juga: Kabar Buruk Putin, Perang Ukraina Memuncak, Lebih dari 15.000 Jutawan Rusia Akan Meninggalkan Moskow, Ada Apa?

Dia juga mengatakan bahwa dalam perang ini, sekitar 90 persen dari kerugian pasukan Ukraina disebabkan oleh tembakan artileri.

Sementara itu, Amerika Serikat mengumumkan perjanjian pasokan MLRS HIMARS ke Ukraina dengan syarat bahwa Kyiv tidak menggunakan sistem rudal jarak jauh itu untuk menyerang wilayah Rusia. 

Bahkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow, akan menarik kesimpulannya sendiri tentang serangan terhadap objek-objek yang belum menjadi target militer Rusia, jika rudal jarak jauh tetap dikirim ke Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.*** 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler