LINGKAR KEDIRI - Zelensky menyebutkan Sievierodonetsk salah satu dari dua kota terakhir yang pernah dikuasai Ukraina di provinsi Lugansk dan sepenuhnya jatuh pada 25 Juni.
“Fase pertempuran ini sangat sulit secara emosional dan mental. Kami tidak tahu berapa lama pertempuran ini akan berlangsung atau berapa banyak lagi pertarungan, kekalahan, dan upaya yang diperlukan sebelum kami melihat kemenangan di cakrawala," kata Zelensky.
Baca Juga: CEO Man City Akhirnya Mengungkap Alasan Tim Merekrut Erling Haaland
Serangan rudal tanpa henti menegaskan fakta bahwa sanksi terhadap Rusia tidak cukup untuk membantu Ukraina dan Kyiv membutuhkan lebih banyak senjata.
“Sistem pertahanan udara modern di tangan mitra kami tidak boleh ditinggalkan di lapangan atau di gudang, tetapi harus ada di Ukraina, di mana mereka lebih dibutuhkan daripada di tempat lain di dunia,” kata Zelensky.
Baca Juga: CEO Man City Menilai Keberuntungan Memainkan Peran Penting di Liga Champions
Pekan lalu, Ukraina juga menerima sistem rudal HIMARS dari AS. Mereka mengatakan mereka menggunakan senjata ini untuk mencapai sasaran.
Sistem rudal HIMARS memiliki banyak fitur luar biasa dibandingkan dengan senjata yang dimiliki Ukraina saat ini.
Baca Juga: Nilai Hutang MU Hampir 500 Juta Meningkat 11,8 Persen dari Tahun Sebelumnya
Dengan jangkauan yang lebih jauh, HIMARS dapat membantu Kyiv menyerang jauh ke wilayah yang dikuasai Rusia, mengancam unit artileri atau depot logistik Rusia.
Namun, analis tidak yakin tentang kemungkinan bahwa HIMARS dapat mengubah situasi di Ukraina timur ketika jumlah di tangan Ukraina kecil.***