Sejumlah Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia, Zelensky Sebut Gencatan Senjata Hanya Akan Memperpanjang Konflik

23 Juli 2022, 14:45 WIB
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy /Istagram/@zelenskiy_official/ /

 

LINGKAR KEDIRI – Perang antara Rusia dan Ukraina masih belum menemukan titik akhir untuk berdamai.

Bahkan, baru-baru ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, angakat bicara mengenai perang yang sudah memasuki Bulan ke-5 ini.

Baca Juga: Harry Maguire Dicemooh Para Fans, Pelatih Erik Ten Hag Angkat Bicara: Mereka Tampil Dengan Caranya Sendiri

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada 22 Juli 2022 bahwa mencapai gencatan senjata dengan Rusia tanpa mendapatkan kembali wilayah yang hilang hanya akan memperpanjang perang.

Seperti diketahui, sampai saat ini sejumlah wilayah di Ukraina telah berhasil di kuasai oleh Rusia.

Bahkan, wilayah-wilayah tersebut saat ini masih berada dibawah kendali pasukan Rusia.

Baca Juga: Gagal di Semifinal Piala AFF 2020, Pelatih Park Hang-Seo Nyatakan Siap Membantu Vietnam Menang di AFF 2022

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina perlu mendapatkan kembali kendali atas wilayah itu terlebih dahulu untuk mencapai genjatan senjata.

Jika masalah itu sudah tuntas maka negosiasi apa yang diperlukan bisa dilanjutkan, kata Zelensky, dikutip dari Zing News.

"Membekukan konflik dengan Rusia berarti jeda untuk beristirahat," kata presiden Ukraina.

Dia mencatat bahwa gencatan senjata hanya akan menyebarkan konflik lebih jauh, memberi Moskow kesempatan untuk mengisi kembali dan mengkonsolidasikan kembali kekuatan.

Baca Juga: Belum Pernah Didapat, Jesse Lingard Akan Menerima Gaji Besar dari Nottingham Forest, Berikut Nominalnya

Sementara itu, mengacu pada kesepakatan biji-bijian yang ditandatangani dengan Rusia, Zelensky mengatakan bahwa konsesi diplomatik Kyiv dengan Moskow dapat menstabilkan pasar, tetapi itu hanya sementara.

Sebelumnya pada hari yang sama, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian untuk membuka kembali pelabuhan di Laut Hitam untuk ekspor biji-bijian.

Yang mana, langkah tersebut dilakukan dengan harapan dapat meredakan krisis pangan global.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler