Pelabuhan Odesa Diserang Militer Rusia, Kremlin: Tidak Mempengaruhi Perjanjian Eskpor Gandum dari Ukraina

26 Juli 2022, 13:35 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov /REUTERS

 

LINGKAR KEDIRI – Juru Bicara Kremlin belum lama ini buka suara mengenai serangan di pelabuhan Odesa Ukraina.

Seperti diketahui, sampai saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih belum menemukan titik akhir untuk berdamai.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 26 Juli 2022: Reyna Akhirnya Keluar Kamar dan Mulai Sadar Perasaan Andin?

Bahkan, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhir peperangan.

Melansir dari Zing News, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada 25 Juli 2022 bahwa serangan di pelabuhan Odesa tidak mempengaruhi perjanjian ekspor gandum yang sudah disepakati oleh semua pihak.

"Serangan itu hanya menargetkan infrastruktur militer, bukan infrastruktur yang digunakan untuk ekspor biji-bijian.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan, Militer China Kerahkan Pasukan ke Rusia, untuk Membantu Menyerang Pertahanan Ukraina?

Ini tidak mempengaruhi, dan tidak akan mempengaruhi, upaya transportasi biji-bijian," katanya.

Pernyataan Dmitry Peskov kontras dengan pernyataan Kyiv pada 23 Juli 2022, ketika Ukraina mengatakan bahwa rudal Rusia menghantam stasiun bahan bakar dan penyimpanan biji-bijian.

Serangan di pelabuhan Odesa itu terjadi kurang dari 12 jam setelah Rusia, Ukraina, Turki dan PBB menandatangani perjanjian pada 22 Juli 2022 untuk memulai kembali ekspor gandum Ukraina di Laut Hitam.

Para pihak juga menandatangani Nota Kesepahaman, di mana PBB akan memfasilitasi pupuk dan produk pertanian Rusia untuk mengakses pasar global.

Baca Juga: Berniat Hengkang dari MU, Man United Berikan Syarat Ini ke Cristiano Ronaldo Untuk Meninggalkan Old Trafford

Perjanjian segiempat juga membentuk pusat koordinasi bersama untuk memeriksa ekspor biji-bijian dan mencegah potensi penyelundupan dan provokasi.

Pada tanggal 25 Juli 2022, Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan Kyiv ingin batch pertama gandum di bawah perjanjian yang ditandatangani untuk dikirim minggu ini.

"Kami sudah menyiapkan segalanya untuk memulai minggu ini," kata kepala delegasi Ukraina untuk pembicaraan gandum di Istanbul.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler