Rusia Resmi Akan Meninggalkan ISS demi Fokus Mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Nasional, AS Panik?

27 Juli 2022, 14:00 WIB
Tindakan sembrono Rusia mendapat kecaman dari dunia internasional setelah puing-puing bekas uji coba rudal yang hancur meluncur cepat ke arah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). /REUTERS

 

LINGKAR KEDIRI – Rusia belum lama ini mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Keputsuan itu disampaikan oleh Rusia lantaran negara itu ingin lebih berfokus pada pembangunan stasiun luar angkasa nasional.

Baca Juga: Joko Widodo Undang China untuk Datang ke KTT G20, Xi Jinping Justru Belum Memberikan Kepastian Hadir

Moskow akan meninggalkan ISS setelah 2024, menurut keterangan dari direktur Roscosmos pada pertemuan dengan presiden Rusia Vladimir Putin pada 26 Juli 2022.

Melansir dari Zing News, Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos menekankan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan ISS setelah 2024.

"Kami pasti akan memenuhi semua kewajiban kepada mitra kami, tetapi memutuskan untuk menarik diri dari proyek. Ini setelah 2024 telah keluar," kata Yury Borisov.

Baca Juga: Tak Mampu Menggapai Jesse Lingard, West Ham Habiskan Puluhan Juta Euro Demi Dapatkan Striker Italia Ini

Pada 2024, Moskow akan memulai pengembangan Stasiun Layanan Orbital Rusia (ROSS), menurut laporan tersebut.

Menurut Borisov, rencana ini akan menjadi prioritas utama di sektor antariksa domestik.

Keputusan itu dibuat pada tahun 2021 dan pada Mei 2022, Roscosmos menandatangani kontrak dengan perusahaan roket luar angkasa Rusia Energia untuk pembangunan modul dasar pertama untuk stasiun tersebut.

Baca Juga: Antonio Rudiger, Mantan Bintang Chelsea Ini Diberi Posisi Baru di Real Madrid oleh Carlo Ancelotti

Sebelumnya, pada akhir April lalu, CEO Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan bahwa Moskow akan menarik diri dari ISS.

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya sanksi yang dijatuhkan oleh Barat kepada Rusia terkait konflik di Ukraina.

Roscosmos juga berulang kali mempertanyakan perpanjangan proyek hingga 2030, tetapi pihak AS dengan tegas tidak menyetujui.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler