Vaksin Covid-19: Bukan Untuk yang Berpenghasilan Rendah, Hingga Distribusi Yang Tidak Adil

16 September 2020, 13:18 WIB
Bill Gates ungkap kekhawatirannya jika vaksin Covid-19 tersedia. /Instagram/@thisisbillgates/

LINGKAR KEDIRI - Bill Gates menyatakan keyakinannya bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia di tahun 2021. Namun, pendiri Microsoft tersebut justru mengungkapkan ada kekhawatiran jika vaksin tersedia.

Gates mengatakan vaksin Covid-19 tidak akan tersedia untuk kelompok orang berpenghasilan rendah, terutama di negara-negara berkembang.

Dia menyampaikan permintaan terhadap vaksin yang lebih besar ke depannya semakin sulit didistribusikan kepada orang-orang yang paling membutuhkan.

Baca Juga: UPDATE Kasus Corona di Dunia 16 September 2020, Indonesia Menempati Peringkat 23

Baca Juga: Warga Jawa Timur Siap-siap Dikenai Denda Rp250 Ribu Bila Langgar Aturan ini, Sudah Resmi Berlaku

"Seharusnya tidak hanya negara kaya yang berhasil melakukan perang penawaran (vaksin, red). Kesalahan mengalokasikan vaksin akan memicu kematian tambahan yang dramatis," kata Gates, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Washington Sources.

Negara-negara kaya dan maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris telah memesan lebih dari 2 miliar dosis vaksin virus corona.

Permintaan besar ini kemungkinan akan menghilangkan persediaan vaksin yang terbatas dalam 12 bulan kedepan.

Baca Juga: 3.500 Dokter Magang Siap Tangani Pasien Covid-19. Menkes Terawan Gelar Konferensi Pers Virtual

Namun upaya di seluruh dunia sedang dilakukan untuk memastikan negara-negara miskin dan berkembang tetap memiliki akses ke vaksin, yang dipelopori oleh tim-tim seperti Kelompok Kesehatan Dunia.

Tanpa vaksin, virus korona dapat mendominasi untuk berbuat lebih banyak dan mengancam kemajuan populasi manusia di seluruh dunia.

Sebuah laporan baru, bertajuk 'The Goalkeeper Report' yang diluncurkan pada Senin, 14 September 2020 lalu oleh Invoice & Melinda Gates Basis, mengeksplorasi bagaimana dunia semakin mundur dan tertinggal karena Covid-19, diikuti penambahan tingkat kemiskinan dunia di banyak negara.

Baca Juga: Bukan Meninggal, Ternyata ini Alasan Tagar RIP JK ROWLING Trending Topic Twitter di Banyak Negara

Laporan tersebut mengutip pemodelan dari Northeastern College yang memprediksi dua kali lebih banyak orang yang mungkin meninggal akibat Covid-19 jika negara-negara yang lebih kaya menimbun 2 miliar dosis vaksin utama secara moderat daripada mendistribusikannya secara adil.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa pandemi memiliki pengaruh yang tidak proporsional pada wanita, kelompok etnis dan etnis minoritas, serta orang-orang yang hidup dalam kemiskinan yang berlebihan.

“Pandemi, di hampir setiap dimensi, memperburuk ketimpangan. Negara-negara miskin berjuang mengatasi negara-negara kaya karena tidak adanya aset fiskal untuk melanjutkan," kata Gates.

Baca Juga: Tidak Lolos Prakerja? Ini Cara Mengajukan Permohonan dan Cek Pengumuman Program Prakerja Gelombang 8

Dia menambahkan bahwa banyak karyawan di negara berkembang tidak bisa begitu saja mencari nafkah dari rumah dan biasanya mendapat gaji lebih kecil.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Pikiran Rakyat Washington Sources

Tags

Terkini

Terpopuler