Timor Leste Alami Krisis, Mantan Presiden Timor Leste: Lebih Baik Kita Kabur

22 September 2020, 18:29 WIB
Masyarakat Timor Leste ketika merayakan acara/Pinterest /

Lingkar Kediri - Timor Leste saat ini tengah menghadapi situasi krisis yang serba sulit.

Pasalnya, negar yang pernah menjadi wilayah Indonesia ini menurut Indeks Kelaparan Global 2017 mengategorikan Timor Leste sebagai negara yang menderita tingkat kelaparan serius.

Situasi ini mendapat respon dari mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao.

Baca Juga: Presiden Taiwan Puji 'Pilot Heroik' yang Berhasil Mencegat Jet China yang Akan Melintasi Perbatasan

Baca Juga: Hujan Ekstrem, Bupati Bogor: Keadaan Sudah Tertangani

Melihat kondisi krisis di Timor Leste, Xanana Gusmao menyuruh rakyatnya untuk 'kabur'.

Pasalnya, Gusmao menganggap bahwa Pemerintah Timor Leste tidak becus dalam mengurus sebuah negara.

Sebagaimana diberitakan ZONAJAKARTA.com dalam artikel "Maunya Apa? Jose Ramos Horta Malah Bawa-bawa Nama Mi Instan Indonesia Dibalik Sengsara Timor Leste", ia mengimbau para warga 'kabur' dari pada hidup di pemerintahan yang sama selama 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Menkeu: Hingga Agustus, Belanja Negara Tumbuh 10,6 Persen

Baca Juga: Siap Perang! Bocoran China Akan Serang Taiwan Tanggal 3 November, AS Masih Rundingkan Prediksinya

"Hanya untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, membayar katering juga tidak tahu bagaimana uang mengalir, tapi menutup mata untuk proyek darurat. Artinya selama 10 tahun mereka terus memimpin, lebih baik kita kabur ke suatu tempat, jika mereka memimpin 10 tahun lebih, jangan sebut kota", kata Xanana Gusmao.

Dikutip ZONAJAKARTA.com dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak dapat dikategorikan kejahatan kemanusiaan.

PM Matan Ruak menyuruh jajarannya mengelabui petani dengan mempromosikan hasil pertaniannya, namun anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.

Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol

Baca Juga: Timor Leste Kelaparan, Singgung Mi Instan dan Rokok Indonesia pula! Jose Ramos Horta Maunya Apa?

Pada Kamis 13 Agustus 2020 lalu, ada sekitar tiga orang menteri yang berbondong-bondong menjemput enam ribu beras impor dari Vietnam.

Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.

Tak hanya itu, mereka juga tidak malu karena beras yang diimpor seharga ribuan dolar AS itu sudah tidak bergizi atau rusak. Hingga akhirnya Timor Leste dilanda krisis pangan.

Baca Juga: Krisis Pangan, Timor Leste Konsumsi Beras Pecah Minim Gizi

Baca Juga: Astaga! Nunung Srimulat Positif Covid-19

Situasi ini diakibatkan langsung dari produktivitas pertanian buruk, pendapatan rendah, infrastruktur belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor Leste terhadap dampak harga pangan global serta variasi iklim.

"Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras pecah dari luar negeri. Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.

Tiga menteri yang menjemput beras rusak di pelabuhan Dili adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Joaquim Amaral, Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri José Lucas do Carmo da Silva.

Baca Juga: Begini Kata BMKG Soal Banjir Bandang di Sukabumi

Baca Juga: 8 Fakta TNT! dari Ledakan Beirut Sampai Latihan Paskhas TNI AU Barusan yang Gegerkan DKI Jakarta

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Joaquim Amaral mengatakan pemerintah membeli beras rusak tersebut bertujuan mengantisipasi kelaparan saat wabah virus corona baru (Covid-19).

"Hari ini kami datang ke sini untuk menyaksikan beras yang kami beli selama krisis Covid-19. Saat itu, semua negara tidak menjual beras karena upaya pemerintah melakukan negosiasi dengan pemerintah Vietnam, membeli beras untuk menjamin stok nasional kita," ujar Joaquim.

Tetapi, ketika foto tiga menteri diposting di media sosial, mantan Presiden José Ramos Horta menyoroti hal tersebut.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler