Lingkar Kediri - Angka belanja negara Indonesia hingga 31 Agustus 2020 mengalami pertumbuhan sekitar 10,6 persen, yaitu dari Rp. 1.388,1 triliun tahun lalu menjadi Rp. 1.534,7 triliun.
Angka kenaikan tersebut diakui oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menurut Sri Mukyani, relasi Rp1.534,7 triliun tersebut merupakan 56 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp2.739,2 triliun.
Baca Juga: Siap Perang! Bocoran China Akan Serang Taiwan Tanggal 3 November, AS Masih Rundingkan Prediksinya
Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol
“Artinya akselerasi belanja di dalam rangka meminimalkan dampak COVID-19 sudah mulai terlihat pada Agustus ini dan akan terus berlangsung pada September,” katanya berdasarkan penusuran Tim Lingkar Kediri dari Antara.
Realisasi belanja Rp1.534,7 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat Rp977,3 triliun atau 49,5 persen dari target sebesar Rp1.975,2 triliun dengan rincian belanja K/L Rp517,2 triliun dan belanja non K/L terealisasi Rp460,1 triliun.
Belanja K/L itu telah mencapai 61,8 persen dari target dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp836,4 triliun, sedangkan realisasi belanja non K/L merupakan 40,4 persen dari target yaitu Rp1.138,9 triliun.
Baca Juga: Timor Leste Kelaparan, Singgung Mi Instan dan Rokok Indonesia pula! Jose Ramos Horta Maunya Apa?