Timor Leste Krisis, Ramos Horta: Bank BUMN Indonesia Pembunuh Ekonomi!

23 September 2020, 10:18 WIB
Ramos Horta /madaninews.id

LINGKAR KEDIRI - Timor Leste hingga hari ini masih dihantui kelaparan nasional.

Sejak memisahkan dari Indonesia dua dekade lalu, Timor Leste kini berada pada urutan ke-152 dari 162 negara termiskin di dunia.

Survey MPI 2020 pun menunjukkan bahwa Timor Leste memiliki nilai kemiskinan sebanyak 0,210 atau 45,8 persen.

Baca Juga: Meggy Wulandari Menikah Lagi, Kiwil Angkat Bicara: Jalani dengan Ikhlas

Baca Juga: Timor Leste Kelaparan, Singgung Mi Instan dan Rokok Indonesia pula! Jose Ramos Horta Maunya Apa?

Berdasarkan survey tahun lalu 2019, terdapat 559.000 orang yang berada di bawah kemiskinan atau 45,7 persen. Ya, hampir setengah penduduknya.

Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tahun 2018 yakni sebanyak 581.000 orang.

Populasi yang termasuk parah mengalami kondisi kemiskinan di Timor Leste terdapat 16,3 persen menurut survey MPI 2020.

Baca Juga: Ngeri! Brucellosis, Wabah Virus Baru China Sebabkan Kecacatan

Di Timor Leste, terbilang ada 26,1 persen orang yang rentan mengalami kemiskinan.

Terdapat 27,8 persen rakyat Timor Leste yang mendapat kesehatan layak berdasarkan survey pada 2019 lalu.

Sementara dalam bidang pendidikan ada 24,2 persen orang yang berhasil memerolehnya.

Baca Juga: Aib dan Foto Masa Lalu Pelakor Laeli Atik Mutilasi Kalibata City, Dibongkar oleh Mantan Istri Pelaku

Masuknya Timor Leste sebagai negara miskin dunia dilaporkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) seperti dikutip Lingkar Kediri dari zonajakarta.com dalam artikel "Murka, Ramos Horta: Bank Mandiri dan BRI Pembunuh Ekonomi Timor Leste!", dalam laman resmi HDR UNDP dan Pikiran Rakyat, Jumat 4 September 2020.

UNDP merupakan salah satu sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memaksimalkan potensi negara-negara dunia dalam sisi pembangunan, termasuk di Timor Leste.

Sejak tahun 1999, UNDP berperan dalam pemulihan pasca-konflik dengan Indonesia.

Baca Juga: Solusi Upload KTP Prakerja Gagal? Padahal Format Foto Sudah Sesuai Persyaratan. Simak Penjelasannya

Namun sampai saat ini yang didapat Timor Leste malah kemunduran ekonomi diperparah dengan pandemi corona.

Kemarin, isu Timor Leste bergabung dengan Indonesia, Terungkap Dirampok saudaranya sendiri Australia ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
 
Program tersebut melakukan pembangunan berkelanjutan dan kini berfokus menempatkan Timor Leste pada pemerintahan yang demokratis dan efektif.

Ditambah, berfokus pula dalam pengelolaan lingkungan yang ada di Timor Leste.

Baca Juga: Janda Bolong Harganya Ngalahin Mobil LCGC, Tembus Ratusan Juta! ini Manfaat dan Cara Merawatnya

Berdasarkan laporan dari UNDP Timor Leste, sejak negara tersebut merdeka atau pada 20 Mei 2002 lalu, terdapat tiga bidang yang menjadi fokus UNDP untuk membantu Timor Leste berkembang.

Bidang-bidang tersebut bertujuan untuk membina budaya pemerintahan demokratis yang efektif dan efisien, pengurangan kemiskinan, pengelolaan sumber daya lingkungan, dan kohesi sosial serta pencegahan konflik.

Lepas dari Indonesia, Timor Leste Dicap Negara Miskin oleh PBB.

Kondisi perekonomian yang menghantui seluruh negara ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang menerjang seluruh dunia, termasuk Timor Leste.

Baca Juga: Penyebab Tidak Lolos Seleksi Kartu Prakerja

Akibatnya, banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan tak mampu membayar kredit perbankan.

Untuk itu, mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta meluapkan murkanya pada Banco Central Timor-Leste (BCTL) atau Bank Sentral Timor Leste.

Hal ini seperti dikutip Lingkar Kediri dari The Oekusi Post, Ramos Horta menulis dengan tangannya sendiri terkait opininya tentang kondisi perekonomian Timor Leste saat ini.

Baca Juga: Konyol! Mutilasi Kalibata City, Pelaku Belajar dari Youtube hingga Sempat Kecapekan saat Mutilasi

Berikut kutipan opini tulisan Ramos Horta yang dimuat dalam The Oekusi Post pada 11 September 2020 lalu.

POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.

 

"Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNU, CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang rata-rata biayanya mencapai 16% atau lebih, Jelas ini adalah pembunuh ekonomi Timor!," lantangnya.

Pada tahun 2019, cabang-cabang dari bank asing yang disebutkan di atas mengambil simpanan hampir $ 1 miliar.

Baca Juga: China Siap Invasi Taiwan Saat AS Tiba di Taipei, Xi Jinping: Perintahkan Angkatan Perang!

Bank Mandiri. (Pikiran Rakyat) Pikiran Rakyat

"Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab, mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar negara kita?

Pembiayaan pemerintah BNCTL saat ini adalah $ 5 juta / tahun. Ini mungkin berguna untuk suku, layanan "kredit mikro" klasik tingkat aldeia yang meniru pengalaman Bank Hijau yang sukses. Jelas BNCTL bukanlah fasilitas microdit. Ini adalah Bank resmi, sepenuhnya didanai oleh Negara untuk melakukan layanan vital.

Apakah simpanan ini disimpan di Timor Leste atau digunakan untuk mendanai dan memperoleh bunga di luar negeri untuk bank asing ini? 

Baca Juga: Presiden Taiwan Puji 'Pilot Heroik' yang Berhasil Mencegat Jet China yang Akan Melintasi Perbatasan

Saya telah terlibat dengan ratusan pemimpin global yang menyerukan penghapusan hutang negara-negara Dunia Ketiga.

Kami adalah korban pandemi kesehatan masyarakat dan kehancuran ekonomi global yang bukan sama sekali menjadi tanggung jawab kami.

Dan apakah kita diharus terus membayar kepentingan skandal yang dikenakan oleh pemberi pinjaman?.

Baca Juga: Siap Perang! Bocoran China Akan Serang Taiwan Tanggal 3 November, AS Masih Rundingkan Prediksinya

Tetapi di negara saya sendiri, para pemimpin nasional belum mengatakan sepatah kata pun tentang suku bunga tinggi yang memalukan atau mengambil langkah-langkah untuk melibatkan pemberi pinjaman dalam dialog untuk segera.

Atau paling tidak menengahi, menegosiasikan kembali hutang-hutang yang belum dibayar ini dengan bank," tulis Ramos Horta dengan penuh emosi dan amarah.

Ilustrasi Rakyat Timor Leste
 
"Selama beberapa pertemuan dengan cendikiawan terbaik Timor Leste, saya mencoba mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk memahami status keuangan dan layanan yang diberikan oleh BNCTL dan bank asing yang berbasis di Timor Leste," pungkas penerima Nobel Perdamaian tersebut.

Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol

Horta sebelumnya sangat terkesan dengan kualitas manajemen senior, Antonio Vitor, Ketua Dewan Direksi, Antonio F Abrantes, Wakil Presiden, dan Brigido de Sousa, CEO.

Mereka semua sangat berkualitas dan berpengalaman di mata Horta, dan seperti banyak anak muda Timor, mereka poliglot (bicara banyak bahasa).

Masing-masing dari mereka berbicara 4 sampai 6 bahasa. Semuanya adalah staf BNCTL, junior dan senior, adalah orang Timor Leste.

Baca Juga: Akhirnya, BLT BPJS Tahap 4 Cair! Begini Cara Cek Nama Penerima Via Web SMS dan WhatsApp

Biaya (bunga) yang sangat tinggi yang dikenakan pada orang Timor Leste membuat warga berusaha membayar pinjaman di CGD / BNU, MANDIRI, ANZ BANK, BRI. Hal tersebut adalah pembunuh sektor swasta di Timor Leste, hambatan nyata bagi pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi negaranya.

Ilustrasi kantor Bank BRI Dok. BRI

 

Seperti yang kita ketahui, Bank Mandiri dan BRI adalah dua bank BUMN milik pemerintah Indonesia yang membuka cabang luar negeri di Timor Leste.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Zonajakarta HDR UNDP The Oekusi Post

Tags

Terkini

Terpopuler