Serangan di Wina, Kanselir Austria: Kami Tidak Akan Membiarkan Diri Kami Diintimidasi Oleh Terorisme

3 November 2020, 09:14 WIB
Polisi memblokir jalan di dekat alun-alun Schwedenplatz setelah baku tembak di Wina, Austria 2 November 2020. /Reuters

LINGKAR KEDIRI - Kota Wina Austria dikejutkan dengan serangan penembakan yang dilakukan oleh beberapa orang.

Kejadian tersebut terjadi dibeberapa lokasi dengan rentetan dimulai pada Senin malam pukul 20.00 waktu setempat.

Media Lokal melaporkan dalam insiden ini diduga tersangka sebanyak tujuh orang yang beraksi dengan menembak 15 orang.

Baca Juga: Joe Biden Menjadi Harapan Memperbaiki Hubungan Trans-Atlantik

Sebastian Kurz Kanselir Austria mengatakan Kami adalah korban serangan teror keji di ibukota federal yang masih berlangsung.

Polisi setempat mengatakan bahwa beberapa tembakan dilepaskan tak lama setelah jam 8 malam.

Penembakan terjadi di jalan yang ramai di pusat kota dan ada enam lokasi.

Motifnya penyerangan tersebut sedang diselidiki, tetapi Kurz mengatakan kemungkinan bahwa itu adalah serangan anti-Semit tidak dapat dikesampingkan.

Baca Juga: Teror Kembali Terjadi Di Eropa, Kini Giliran Wina diserang Aksi Penembakan di Dekat Kuil Sinagoga

Hal tersebut disampaikan mengingat penembakan dimulai di luar sinagoga utama Wina. 

Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan bahwa tentara telah diminta untuk menjaga lokasi-lokasi penting di kota itu agar polisi dapat mengejar orang-orang bersenjata itu.

Dilansir dari Hindustan Times, Kurz memuji polisi karena membunuh salah satu penyerang dan bersumpah: "Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme dan akan melawan serangan ini dengan segala cara." 

Walikota Wina Michael Ludwig mengatakan 15 orang dirawat di rumah sakit, tujuh dengan luka serius.

Baca Juga: MotoGP 2020 Menyisakan 3 Balapan, Ini Kandidat Juaranya

Sementara itu, Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan tidak jelas apakah sinagoga utama telah menjadi sasaran.

Pihak berwenang di Wina mendesak orang untuk menghindari semua ruang terbuka dan transportasi umum.

Polisi Setempat mengatakan pengguna media sosial untuk tidak memposting video operasi polisi agar tidak membahayakan petugas.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler