Meski Warga Banyak Menolak, Donald Trump Malah Dapat Penghargaan Tertinggi? Simak Beritanya

- 16 Januari 2021, 21:30 WIB
Presiden AS Donald Trump dikabarkan mulai membersihkan meja kerjanya di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump dikabarkan mulai membersihkan meja kerjanya di Gedung Putih. /White House

LINGKAR KEDIRI - Diakhir masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan lebih banyak sanksi kepada perusahaan di Iran, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Hal itu terjadi lantaran mereka dianggap melakukan bisnis dengan perusahaan Iran, Islamic Republic of Iran Shipping Lines.

Diketahui, AS menjatuhkan sanksi pada tiga entitas Iran terkait proliferasi senjata konvensional.

Baca Juga: Tersandung Berbagai Masalah, Donald Trump Rencanakan Hengkang Jelang Pelantikan Joe Biden

Mengutip Aljazirah, pada Jumat (15/1) Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya telah menerapkan sanksi kepada tujuh perusahaan.

Ketujuh perusahaan itu termasuk Jiangyin Mascot Special Steel Co dan Accenture Building Materials yang berbasis di Cina, serta dua individu karena melakukan pengiriman baja ke atau dari Iran.

Dia mengungkapkan, AS telah memasukkan Iran’s Marine Industries Organization, Aerospace Industries Organization, dan the Iran Aviation Industries Organization ke daftar hitam.

Baca Juga: Dijauhi dari Lingkungan Sosial, Nasib Donald Trump Semakin Memprihatinkan

Banyak masyarakat Amerika Serikat yang geram dengan tindakan Donald Trump sebagai presiden.

Jajak pendapat baru dari Washington Post / ABC News juga menunjukkan adanya krisis pada warisan kepemimpinan Trump di hari-hari terakhirnya menjabat.

Banyak warga AS tidak menyetujui tindakannya saat dia bersiap keluar dari Gedung Putih.

Baca Juga: Donald Trump Resmi Diberhentikan dari Jabatan Presiden? Simak Beritanya

Mengutip Daily Mail, tujuh dari 10 orang mengatakan Trump memiliki andil atas kerusuhan MAGA di Gedung Capitol, yang menewaskan lima orang dan meninggalkan jejak kehancuran di seluruh gedung.

Tercatat, sebanyak 56 persen dari Kongres ingin mencegah Trump mencalonkan diri lagi.

Jika Trump dinyatakan bersalah oleh Senat, ia tidak akan diizinkan untuk mencari masa jabatan lain di kantor federal.

Baca Juga: Tak akan Hadiri Pelantikan Biden, Donald Trump Dianggap Tak Layak jadi Presiden AS

Sedangkan terkait kinerja selama empat tahun pemerintahan Trump, sebanyak 38 responden menunjukkan kepuasan. Dan 60 persen tidak menyetujui kinerjanya.

Trump Terima Penghargaan

Usai membuat berbagai kontroversi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerima penghargaan tertinggi dari Maroko dalam memajukan kesepakatan normalisasi antara Israel dan Maroko.

Hal itu diutarakan oleh seorang pejabat senior pemerintah Maroko.

Baca Juga: Facebook, Instagram, dan Twitter Blokir Sementara Akun Presiden Donald Trump, Ini Penyebabnya!

Dalam upacara penghargaan pada Jumat, 15 Januari 2021 waktu setempat, Putri Lalla Joumala Alaoui, yang merupakan duta besar Maroko untuk AS, memberikan Trump penghargaan.

Itu adalah sebuah penghargaan yang hanya diberikan kepada kepala negara.

Dilansir dari Reuters, penghargaan itu merupakan hadiah dari Raja Maroko, Mohammed VI.

Baca Juga: Donald Trump: Jadilah Bagian dari Sejarah, Trump Ajak Demonstrasi Besar di Lingkar Gedung Putih

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner dan utusan Timur Tengah Avi Berkowitz menerima penghargaan lain untuk pekerjaan mereka dalam kesepakatan Israel-Maroko, yang dicapai pada bulan Desember.

Amerika Serikat dalam lima bulan terakhir membantu memperantarai kesepakatan antara Israel, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah