Network
LINGKAR KEDIRI- Sudah lebih dari satu tahun lamanya pandemi Covid-19 masih juga belum berakhir. Ditengah penanganan pandemi yang terus berlangsung, kini sudah ada penemuan virus Covid-19 varian baru hasil dari mutasi virus tersebut.
Mirisnya, virus varian baru ini diklaim lebih kebal vaksin dengan penularan yang lebih tinggi. Sebelumnya, Inggris menjadi negara pertama yang diserang virus varian baru ini.
Baca Juga: Doa-doa yang Tidak Disukai Allah, Sebaiknya Jangan Mengucap 5 Hal Ini Di Setiap Permohonanmu!
Dilansir dari Reuters pada artikel Kabar Lumajang berjudul Usai Inggris, Jepang Umumkan Penemuan Varian Baru Virus Covid-19, Diklaim Lebih Cepat Menular , diketahui kini Jepang mengkonfirmasi juga diserang virus baru ini.
Diketahui virus varian baru ini menyebar di wilayah Kanto, Jepang Timur. Total ada 93 kasus yang 2 diantaranya menyebar di wilayah bandara setempat.
Menyikapi temuan ini, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyatakan bahwa pemerintah mulai memperketat pengawasan terhadap mutasi virus baru ini. Temuan awal menyebutkan, kemungkinan varian baru ini akan lebih kebal terhadap vaksin.
maskerBaca Juga: Waduh! Virus Covid-19 Bisa Hidup di Masker Selama 7 Hari Bahkan Lebih? Ini Cara Mengatasinya
"Ini (varian baru Covid-19) mungkin lebih menular daripada strain konvensional, dan jika terus menyebar di dalam negeri, itu dapat menyebabkan peningkatan kasus yang cepat," jelas Kato.
Jepang saat ini sedang menghadapi gelombang ketiga pandemi. Kemungkinan akan memulai vaksinasi dalam minggu-minggu ini.
Varian baru mutasi virus Covid-19 ini memiliki jenis E484K. Ditemukan pada protein virus baru yang bisa merusak efektivitas vaksin virus Covid-19 sebelumnya.
Sejauh ini Jepang memiliki kasus positif Covid-19 lebih dari 400.000 kasus. Total kematiannya mencapai angka 7.194 kematian.
Baca Juga: Mau Turun Berat Badan dalam Seminggu? Ikuti Tips Diet Ala Lee Cu Fang Ini, Dijamin Ampuh!
Sejauh ini masih belum ada update terbaru mengenai penyebaran serta penanganan virus varian baru Covid-19 di Jepang ini. Semoga bisa segera teratasi dan tidak menyebar ke negara lain.
***
(David Tomi Anggara/Kabar Lumajang)
