Festival Keagamaan dan Aksi Politik Jadi Sebab Utama Penyebaran Super Covid-19 di India

- 8 Mei 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi Covid-19 di India.
Ilustrasi Covid-19 di India. /Reuters/Adnan Abidi.

LINGKAR KEDIRI - Covid-19 di India sudah memasuki tingkat yang sangat parah. Bahkan Sepanjang 24 jam terakhir, mencatatkan 412.000 kasus dan hampir 4.000 kematian harian, rekor tertinggi di dunia.

Mengenaskan, setiap hari media lokal India mengabarkan banyaknya ratapan seseorang yang kehilangan keluarga maupun kehilangan kerabatnya.

"India hampir seperti dihantam badai yang dahsyat," kata SV Subramanian, profesor kesehatan populasi dan geografi di Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan, kepada USA Today.

Parahnya penyebaran Covid-19 yang menerpa India begitu kontras dibanding pada saat gelombang pertama.

Baca Juga: Diluar Dugaan! Ternyata Billy Syahputra Antarkan Sendiri Moge Pemberian Amanda Manopo Kepada Orang Tuanya

Pasalnya pada Maret tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kebijakannya terkait pelarangan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Tidak hanya itu, Modi juga menutup pabrik, kantor, dan lini bisnis lain yang dianggap tidak esensial di masyarakat.

Sehingga, kasus harian pada puncak tertinggi tidak sedahsyat saat ini, yakni sekitar 100.000 orang pada September. Namun, di bulan sesudahnya berangsur menurun.

Hingga akhirnya di Januari dan Februari 2021 ini, New Delhi menyatakan kasus yang mereka laporkan sudah sangat rendah.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: New York Post ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x