Ekspedisi Ungkap Adanya Bom Panas Di Bawah Laut Picu Efek Berbahaya?, Pakar Sebut Dampaknya Belum Diketahui

- 10 Mei 2021, 08:51 WIB
Laut Arktik yang penuh dengan gunung es
Laut Arktik yang penuh dengan gunung es /Sevenseassailing/Pixabay

Aliran air tersebut membawa jumlah panas yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memanjang ratusan kilometer ke Beaufort Gyre, arus laut kuat di utara pantai Alaska dan Kanada.

"Air yang berasal dari Pasifik ini membawa panas dan sifat biogeokimia yang unik, berkontribusi pada perubahan ekosistem Arktik," para peneliti menjelaskan dalam studi baru mereka.

Baca Juga: Terbongar! Ahli Tarot Sebut Covid-19 adalah Kutukan, Dirinya Ungkap Pandemi Berakhir Hanya dengan Syarat ini

"Namun, kemampuan kami untuk memahami atau meramalkan peran massa air yang masuk ini telah terhambat oleh kurangnya pemahaman tentang proses fisik yang mengendalikan subduksi dan evolusi air hangat ini." Ungkapnya sebagaimana dikutip dari Science Alert.com

Berkat ekspedisi SODA dan keseluruhan pengukuran ilmiahnya serta analisis citra satelit dan berbagai pembacaan di dalam air dari sensor dan kendaraan submersible - fisika sekarang jauh dari misteri.

Menurut pengamatan baru tim, Air Musim Panas Pasifik yang asin dan lebih padat, yang disamakan tim dengan "jet hangat di lautan dingin".

Air ini meluncur di bawah perairan Samudra Arktik yang lebih sejuk dan segar di permukaan, melalui proses subduksi.

Pada tahun 2018, MacKinnon mengunjungi Samudra Arktik sebagai kepala ilmuwan ekspedisi penelitian di atas RV Sikuliaq sebagai bagian dari Stratified Ocean Dynamics of the Arctic (SODA), sebuah proyek multi-institusional yang didanai oleh US Office of Naval Research.

 

Selain efek pencairan jangka panjang yang diberikan oleh pusaran panas ini ke lapisan es laut di atas.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah