Herzl merasa bahwa bangsa Yahudi tidak bisa menunggu terlalu lama. Bangsa Yahudi menurutnya harus mengambil alih takdir mereka dan segera membentuk negara di Palestina.
Ideologi Herzl inilah yang kemudian dinamakan Zionisme. Dan mulailah Herzl menyebarkan ideologinya.
Pada tahun 1897, Herzl mengumpulkan seluruh tokoh Yahudi dari selurih Eropa. Dalam kongres Zionis Pertama.
Rencananya mendapatkan banyak dukungan. Setelah mendapat beberapa dukungan tokoh-tokoh besar barulah dia beranjak ke kekasisaram otoman untuk meminta sepetak tanah dengan imbalan bantuan keuangan untuk kekasisaran Otoman.
Namun Kekaisaran Otoman yang sedang menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan dan tekanan dari bangsa Eropa tetap tidak mau memberikan se inch pun tanah yang ada di Palestina.
Herzl lantas tidak menyerah, selanjutnya dia mulai mendekati musuh dari Kekasisaran Otoman yakni Rusia dan Inggris.
Meski gagal menyakinkan Rusia dia berhasil mendapat tawaran wilayah dari inggris.
Wilayah tersebut bukan di Palestina melainkan berada di Uganda.