"Dia menunjukkan kelemahan seperti itu," kata Trump tentang Biden yang membuat AS melemah.
"Anda tidak akan mengalami masalah ini di Israel karena mereka tidak menembakkan roket, bahkan itu tidak akan terjadi dengan saya," tambah Trump.
Trump mengatakan kepada koresponden Gedung Putih OAN Chanel Rion bahwa dia mengkhawatirkan masa depan wilayah Gaza tersebut.
Diberitakan sebelumnya oleh Pangandaran Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul "Bandingkan Joe Biden dengan Dirinya, Trump Sebut AS Mulai Lemah hingga Pecah Konflik Israel-Palestina", saat berada di Gedung Putih, Trump membanggakan dirinya karena sangat pro-Israel, dan merupakan sekutu kuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Anda mendapatkan perang, Anda mendapatkan perang besar di Timur Tengah dan itu akan menjadi lebih buruk," kata Trump.
"Mereka harus tahu presiden akan mewakili apa pun yang Anda bicarakan. Itu sebuah sikap. Sikap adalah kelemahan. Ini tidak akan pernah terjadi (jika saya yang menangani)," jelas Trump.
Trump juga menunjuk langkah agresif Rusia baru-baru ini menuju Ukraina sebagai tanda AS makin menunjukkan sikap lemah, padahal kekuatannya dulu telah mencegah Korea Utara menyatakan perang.
Sementara itu, Donald Trump nyaris tidak menjadi sorotan sejak mengundurkan diri pada 20 Januari, tetapi sering muncul di berita kabel untuk membebani isu-isu hari ini.
Sedangkan sejak dilarang dari media sosial, dia sekarang mengeluarkan pernyataan, bukan cuitan lagi.