Setelah lahir, anak sapi merah tersebut telah diperiksa secara ekstensif oleh seorang ahli keagamaan yang menegaskan bahwa dia adalah calon yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.
“Ciri-ciri sapi merah ini hampir seperti yang dikabarkan oleh Alkitab. Sapi ini akan memulihkan kemuliaan Alkitab ke dunia,” katanya.
Sementara itu, direktur The Holy Temple Institute, Chain Richman mengatakan waktu untuk membangun kembali Kuil Sulaiman sudah semakin dekat setelah kelahiran sapi merah tersebut.
“Kami yakin waktunya telah tiba untuk membangun kembali Kuil Sulaiman, Mesias akan segera tiba untuk menyelamatkan kami,” katanya.
Akan tetapi, sapi merah tersebut bisa saja didiskualifikasi karena penyebab alami seperti timbul beberapa noda yang tidak sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Alkitab.
Diketahui, sapi merah adalah sapi yang dibawa ke pendeta untuk dipersembahkan dalam Alkitab Ibrani.
Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Bekasi Pikiran Rakyat.com dengan judul "Sapi Merah Terlahir Kembali Setelah 2.000 Tahun di Israel, Dikaitkan dengan Tanda Kedatangan Mesias dan Kiamat", kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu seekor sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Sulaiman di Yerusalem.
Tetapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan kompleks Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu dari tiga tempat suci bagi umat Muslim.
Hal tersebut diketahui merupakan salah satu penyebab konflik antara Palestina dan Israel tidak pernah berakhir.