LINGKAR KEDIRI – Ismail Haniyeh mengaku kecewa dengan hasil rapat pleno yang digelar Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang digelar pada 17 Mei 2021.
Pasalnya dalam rapat tersebut, ada sebanyak 115 negara sepakat untuk mendukung Israel dan 15 negara sepakat untuk mendukung Palestina. Sisanya yakni 28 negara berada di posisi netral.
Di antara 15 negara pendukung Palestina, terdapat dua negara pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB yaitu China dan Rusia.
Sementara itu dari 115 negara pendukung Israel, terdapat tiga negara pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis
Meskipun kalah, Ismail Haniyeh mengaku jika Hamas telah menyusun sebuah misi untuk menghentikan serangan yang terus dilancarkan Israel ke Palestina.
Untuk menuntaskan misi tersebut, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa dirinya selaku pimpinan Hamas telah mengirim surat kepada Presiden Indonesia yakni Presiden Jokowi.
Dalam surat tersebut, Ismail Haniyeh meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengumpulkan dan menampung dukungan dari seluruh negara Islam untuk melawan Israel.
“Kami meminta Tuan Presiden Jokowi untuk membantu kami dalam mengumpulkan dan menampung dukungan dari seluruh negara Islam. Hal ini semata-mata untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza. Kami di sini dalam kondisi terkepung.” tulis Ismail Haniyeh dikutip Lingkar Kediri dari Anadolu Agency News pada 20 Mei 2021.
Selain itu, Ismail Haniyeh juga menyampaikan bahwa kini Masjidil Al-Aqsa berada dalam kondisi berbahaya.
“Mereka (Israel) sudah menggangu warga kami (Palestina) di Sheikh Jarrah dan Masjidil Aqsa, Kami mohon Tuan Presiden Jokowi bisa segera mengambil tindakan yang tegas untuk menghentikan serangan dari Israel.” ungkap Ismail Haniyeh.
Dan tidak hanya itu, Ismail Haniyeh juga turut mengucapkan terimakasih kepada Menteri Luar Indonesia, Retno Marsudi yang sangat berjasa bagi Palestina karena dirinya sudah berjuang dengan keras untuk menghentikan serangan Israel melalui jalur diplomasi di PBB.
Namun, hingga saat ini, Presiden Jokowi belum membalas surat yang dikirim oleh Ismail Haniyeh.***