LINGKAR KEDIRI – Israel kembali lakukan serangan udara di Gaza.
Serangan tersebut meluncur ke jalur Gaza pada hari Rabu pagi sebagai balasan dari balon pembakar warga palestina.
Balon pembakar tersebut menyebabkan sekitar 20 kebakaran di lapangan terbuka di Israel selatan.
Serangan udara yang dilakukan oleh Israel pada hari Rabu adalah yang pertama di Gaza sejak gencatan senjata mengakhiri 11 hari pertempuran lintas perbatasan bulan lalu.
Sebelumnya, Hamas telah mengancam akan mengambil tindakan dalam menanggapi pawai nasionalis Israel di Yerusalem Timur pada hari Selasa.
Sementara Naftali Bennett, Perdana Menteri baru Israel telah mengatakan bahwa pemerintah Israel tidak boleh mentolerir balon pembakar dan harus membalas seolah-olah Hamas telah menembakkan roket ke Israel.
Baca Juga: Popularitas Hamas Meningkat Usai Lawan Israel, Hamas Sebut Zionis Bertanggung Jawab Atas Kejahatanya
Tentara Israel mengatakan telah menyerang komplek Hamas dan siap untuk menghadapi aksi teroris dari Gaza.
“Siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza,” ujar tentara Israel.
Serangan terbaru menandai insiden besar pertama sejak perjanjian gencatan senjata disepakati oleh kedua belah pihak pada 21 Mei 2021 lalu.
Serangan ini adalah serangan pertama di Gaza sejak Naftali Bennett mengambil alih pemerintah Israel akhir pekan lalu.
Balon pembakar dianggap menyebabkan ledakan itu datang sebagai tanggapan atas pawai "provokatif" oleh nasionalis sayap kanan Israel.
Ratusan warga Palestina melakukan aksi protes di Gaza menentang pawai yang menyebabkan setidaknya 17 penangkapan di luar Gerbang Damaskus Kota Tua.
Juru Bicara Hamas mengkonfirmasi serangan yang telah dilakukan oleh Israel dan menjelaskan bahwa warga Palestina akan terus melakukan perlawanan untuk mempertahankan hak dan tempat suci mereka.***