Laporan Mengejutkan, Konflik Israel Palestina Sebabkan Ujaran kebencian Pada Orang Arab Naik Drastis

- 16 Juni 2021, 08:25 WIB
ILUSTRASI ujaran kebencian.
ILUSTRASI ujaran kebencian. /

LINGKAR KEDIRI -  Ujaran kekerasan yang ditujukan terhadap orang Arab dan Palestina di media sosial meningkat 15 kali lipat.

Hal ini terjadi selama permusuhan baru-baru ini di Gaza.

Antara 6 Mei dan 21 Mei ketika bentrokan dengan Israel paling parah, ujaran kebencian terhadap warga Palestina meningkat secara dramatis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.

Hal tersebut dilansir dari Pusat Kemajuan Media Sosial Arab, atau 7amleh.

Baca Juga: Kekerasan Israel Di Palestina Kembali Meletus, Serangan Israel Klaim Sasar Markas Hamas Di Gaza

Pusat tersebut mencatat 1,09 juta posting di platform media sosial, dengan 16,8 persen berisi rasisme, cercaan, atau hasutan terhadap orang Arab.

Di antara tweet yang dibagikan secara luas, satu berbunyi: "Orang Arab yang baik adalah orang Arab yang mati," sementara yang lain berbunyi: "Matilah semua orang Arab."

Pidato kekerasan paling banyak (58 persen) terjadi di Twitter, dibandingkan dengan hanya 8 persen di Facebook dan 1 persen di Instagram.

Periode yang sama juga menyaksikan penyensoran luas terhadap posting Palestina di platform media sosial, termasuk Twitter, Facebook, dan Instagram.

Dilansir dari Arab News.com. 7amleh mendokumentasikan 500 kasus pelanggaran hak digital warga Palestina, termasuk konten yang dihapus dan akun yang dihapus.

Raksasa teknologi telah menjadi sasaran kritik keras dari pengguna karena menyensor konten Palestina.

Baca Juga: Yuni Shara Mengaku Kasihan pada Nagita Slavina: Harusnya Netizen Lebih Menghargai Keluarga Raffi Ahmad

Facebook menjadi target kampanye media sosial terkoordinasi yang diluncurkan oleh aktivis pro-Palestina dalam upaya untuk menekan peringkat aplikasi di App Store Apple dan Google Play Android.

Sementara Instagram mengubah cara menampilkan konten setelah klaim memblokir konten terkait Palestina, raksasa media sosial lainnya enggan mengambil langkah serupa.

Instagram mengatakan bahwa fitur "cerita" dibangun sesuai dengan algoritme yang lebih menyukai konten asli daripada postingan yang sudah ada dan dibagikan ulang. Akibatnya, konten terkait Palestina yang dibagikan ulang dari akun lain didorong lebih rendah di umpan Instagram.

Baca Juga: Terbaru! Serangan Udara Israel ke Gaza, Militer Ungkap Sebagai Pembalasan Atas Balon Pembakar Warga Palestina

Media sosial sangat penting bagi orang-orang di Timur Tengah untuk mendokumentasikan dan menyebarkan informasi tentang penghancuran rumah, pemindahan paksa, dan kekerasan.

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah