KTT Biden-Putin Selesai, Berikut Kesepakatan Penting Kedua Negara

- 17 Juni 2021, 06:51 WIB
KTT Biden-Putin Selesai, Berikut Kesepakatan Penting Kedua Negara
KTT Biden-Putin Selesai, Berikut Kesepakatan Penting Kedua Negara /REUTERS/Alexander Natruskin

LINGKAR KEDIRI – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah selesai melakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jenewa, Swiss.

Pertemuan kedua pemimpin negara adidaya dunia tersebut menjadi sorotan dunia internasional karena kedua negara sempat bersitegang tentang beberapa isu dalam dan luar negeri masing-masing.

KTT Jenewa Biden-Putin yang berlangsung pada hari Rabu, 16 Januari 2021 tersebut digambatkan Putin sebagai pertemuan ‘konstruktif dan tidak ada permusuhan’ setelah sebelumnya menyebut hubungan Amerika-Rusia berada di titik terendah.

Baca Juga: Menantang Gencatan Senjata? Israel Serang Hamas atas Balon Api, Talal Okal Sebut Hamas Tahan Luncurkan Rudal

Pada kesempatan konferensi pers, Putin mengakui bahwa Biden mengangkat isu hak asasi manusia (HAM), termasuk tentang pemimpin oposisi Rusia yang saat ini dipejara, Alexey Navalny dan perlakuan kepada pengunjuk rasa di Rusia.

Presiden AS Joe Biden menyebut KTT Jenewa tersebut sebagai pertemuan dan pembicaraan yang positif.

Terlepas dari apa saja yang dikatakan oleh kedua pemimpin negara tersebut, KTT Biden-Putin telah menghasilkan beberapa kesepakatan yang perlu sobat LingkarKediri.com ketahui.

Baca Juga: Konflik Israel Kembali Memanas, Militer Tembak Mati Seorang Wanita di Tepi Barat

Berikut beberapa kesepakatan dari KTT Biden-Putin yang telah LingkarKediri.com rangkum dari Al Jazeera:

Pembicaraan pendalian senjata dan keamanan siber

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan AS-Rusia sering diterpa isu miring terkait persenjataan dan kemanan siber.

KTT Biden-Putin telah menyepakati tentang pembicaraan lebih lanjut terkait kontrol senjata dan juga keamanan siber demi kebaikan hubungan kedua belah negara.

Kesepakatan pembicaraan pengendalian senjata ini juga termasuk kemungkinan perubahan perjanjian pengendalian senjata New START yang akan berakhir pada tahun 2026.

New START merupakan perjanjian AS-Rusia yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis, rudal, dan pembom yang dikerahkan kedua negara yang ditandatangani pada 2010 silam.

Baca Juga: Pemindahan Paksa Israel Terhadap Warga Palestina, Berujung Serangan Balasan “Balon Pembakar” Gaza

Kembali menempatkan duta besar

Kesepakatan lain yang diperoleh dari KTT Biden-Putin adalah kedua negara akan kembali menempatkan duta besarnya di dua negara tersebut.

Hal ini menjadi terobosan terbaik untuk memperbaiki ketegangan kedua negara yang sempat menarik duta besar masing-masing.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x